id
id

Mahasiswa FTUI Ciptakan Sabuk Pintar untuk Keselamatan Penerbangan

Tiga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang Smart-Belts yang merupakan sebuah alat terobosan baru yang dapat disematkan ke dalam sabuk pengaman pesawat udara guna meningkatkan keamanan penumpang maskapai penerbangan. Smart-belts memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) yang mampu mencatat keberadaan dan identitas penumpang serta parameter lainnya sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi penumpang yang tidak mampu menyelamatkan diri kepada tim evakuasi.

Smart-Belts merupakan karya tiga mahasiswa FTUI, yaitu Harrison Alim, Ilya Adzani, dan Nicholas di bawah bimbingan Dosen Departemen Teknik Mesin FTUI, Mohammad Aditya. “Pembuatan alat ini sebetulnya dilatarbelakangi dari berbagai insiden kecelakaan pesawat di Indonesia yang menyebabkan tidak ditemukannya korban jiwa. Permasalahan tersebut menjadi salah satu tantangan yang ingin kami carikan solusinya,” jelas Mohammad Aditya.

Untuk itu, Harisson dan tim mengusulkan Smart-Belts dengan menerapkan teknologi IoT yang bertujuan untuk membantu para petugas penyelamat menjalankan evakuasi penumpang dalam pesawat yang mengalami insiden. “Saat ini, IoT sudah diterapkan dalam berbagai aplikasi rumah tangga namun belum dijumpai pada penggunaan keselamatan penerbangan sehingga kami mencoba menerapkan teknologi tersebut untuk keselamatan,” tambah Aditya.

Ketua Tim perancang, Harrison, menuturkan, “Kami berharap Smart-Belts ke depannya dapat tersedia di setiap kursi pesawat. Smart-belts akan dilengkapi berbagai sensor sehingga sistem akan menyala dan mendeteksi penggunaan seatbelt, temperatur, tekanan dan kelembaban. Selain itu, jika penumpang duduk pada kursinya maka sistem kursi akan aktif dan mendeteksi parameter keberadaan penumpang, posisi meja makan, dan kondisi duduk penumpang setiap 30 detik.”

Seluruh data yang terekam pada Smart-Belts akan tersimpan pada sebuah server, yang dapat dimanfaatkan pada keadaan-keadaan darurat seperti setelah pendaratan darurat, atau saat masih terdapat penumpang yang belum turun dan belum melepaskan sabuk pengaman dari luar pesawat. Namun, di sisi lain, data tersebut dapat juga bermanfaat pada keadaan normal, di antaranya berupa informasi data temperatur, kelembaban, dan tekanan sebagai bahan analisis kenyamanan penumpang dan perilaku penumpang pada berbagai fase penerbangan, serta menjadi sarana penerapan peraturan penerbangan.

Saat ini, Smart-belts tengah dibuat prototipe-nya oleh ketiga mahasiswa tersebut dan akan dipresentasikan di hadapan dewan juri Program Kreativitas Mahasiswa UI 2019. Kemampuan Smart-Belts tersebut diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan insiden kecelakaan pesawat. Selain itu, alat ini tentunya diharapkan dapat meminimalisasi tingkat kecelakaan karena kemampuannya dalam mendeteksi berbagai gangguan yang mucul dalam proses penerbangan.  (Humas FT UI)

X