enid
enid

Dekan Menyapa Departemen Teknik Metalurgi dan Material: Teaching Factory dan Sertifikasi ISO 17075

“Untuk 2022-2026 kekuatan program yang sudah ada sebelumnya akan diteruskan sesuai dengan tiga strategi, empowering, modernisasi dan impactful dan sebelas program prioritias,” kata Dekan FTUI, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.T., IPU saat membuka acara Dekan Menyapa Departemen Teknik Metalurgi dan Material (26/01).

Pada acara tersebut, Dekan Heri didampingi oleh kedua Wakil Dekan FTUI periode 2022-2026, Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc. dan Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D. Turut hadir juga Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Metalurgi dan Material yang baru terpilih, Dr. Deni Ferdian, S.T., M.Sc. dan Dr. Ahmad Zakiyuddin, S.T., M.Eng. Tercatat ada 17 orang yang menghadiri acara secara langsung di ruang rapat departemen dengan beberapa staf pengajar departemen bergabung secara daring.

Kegiatan roadshow Dekan Menyapa Departemen merupakan wadah dialog bagi pimpinan fakultas, dalam hal ini Dekan dan kedua Wakil Dekan untuk menyampaikan program-program yang disiapkan dan juga mendengarkan aspirasi, saran, masukan dan nasihat dari departemen terkait hal-hal yang dapat diakomodir dalam program kegiatan kedepannya.

Dalam sambutannya, Dekan Heri juga menyampaikan bahwa kepengurusan FTUI akan tetap melanjutkan program kegiatan yang sudah dimulai oleh pimpinan sebelumnya. Dekan Heri juga menambahkan tiga unit baru sebagai kekuatan baru yang akan mengawal jalannya program pengembangan FTUI empat tahun kedepan. Salah satu program yang menjadi perhatian adalah program reverse engineer yang akan menargetkan 40 produk dalam 4 tahun kedepan.

Diskusi berlangsung secara ramai dan hangat dengan beberapa topik menjadi fokus diskusi. Diantaranya adalah pengembangan program interdisiplin beserta sarana dan prasarana laboratoriumnya, perlunya teaching factory agar inovasi dan penelitian lebih terintegrasi, serta beberapa program yang dapat dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan staf pengajar departemen. Misalnya melalui kontrak kerja sama penelitian, hibah riset, maupun kontrak pendidikan.

Dekan juga memuji langkah DTMM dan CMPFA yang pertama kali meraih sertifikasi ISO 17075 untuk laboratorium penelitiannya. Hal ini berdampak pada naik tajamnya pendapatan CMPFA. Sertifikasi yang sama juga telah diraih oleh Polar di Departemen Teknik Sipil. Kedepannya seluruh departemen di lingkungan FTUI yang memiliki laboratorium jasa akan didorong untuk segera melakukan sertifikasi ISO 17075.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X