id
id

Doktor FTUI Kembangkan Model Baru Percepatan Pengosongan Trafik di Depan Kendaraan Darurat

Salah satu permasalahan trafik lalu lintas adalah pengelolaan trafik kendaraan darurat, seperti mobil pemadam kebakaran dan ambulan yang memerlukan prioritas untuk mengakses persimpangan jalan. Umumnya, kontrol pre-emptive tidak cukup untuk mengakomodasi kendaraan darurat untuk melintasi persimpangan dengan delay yang minimal dan karenanya bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang diharapkan. Metode tambahan diperlukan untuk menangani masalah ini dengan tepat.

Dr. Sony Sumaryo mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Baru Percepatan Pengosongan Trafik di Depan Kendaraan Darurat Pada Suatu Persimpangan Jalan Berbasis Teori  Antrian dan Data Historis” pada sidang Promosi Doktor yang dilaksanakan pada 20 Juli 2016 bertempat di Ruang Chevron, Gedung Dekanat, FTUI. Bertindak sebagai Ketua Sidang adalah Prof. Harry Sudibyo, DEA dengan Promotor Prof. Dr.-Ing. Kalamullah Ramli, M.Eng serta Ko-Promotor Dr. Abdul Halim, M.Eng.

Penelitian ini mengusulkan sebuah model baru untuk percepatan pengosongan trafik di depan kendaraan darurat pada sebuah persimpangan jalan berdasarkan teori antrian dan data historis. Model antrian M/M/1, M/G/1 dan G/G/1 dipelajari secara analitis dan dibandingkan.

Algoritma SRH kemudian dikembangkan untuk menentukan model G/G/1, antara kreamer-Lagenbach-Belz, Kingman, dan pendekatan Whitt yang sesuai model. Dua indikator kinerja diperkenalkan dalam model, yaitu kecepatan efektif kendaraan normal dan waktu tempuh kendaraan darurat. Selanjutnya, untuk model kecepatan efektif trafik kendaraan normal di depan kendaraan darurat formula percepatan linear dan eksponensial diturunkan dan divalidasi.

Data historis digunakan untuk mengembangkan pola yang mewakili hubungan antara kecepatan kendaraan normal dan posisinya dalam ekor antrian. Pada saat munculnya kendaraan darurat, pola tersebut digunakan untuk menentukan apakah trafik kendaraan normal perlu dipercepat atau tidak.

Model yang diusulkan telah divalidasi dan diuji terhadap model yang tidak memasukkan percepatan pengosongan. Model yang diusulkan telah menunjukkan kinerja waktu tempuh kendaraan darurat melebihi model yang serupa itu rata-rata sebesar 4,5 sampaii 5,3 kali, untuk menjamin bahwa kendaraan darurat tidak mengalami penundaan yang signifikan. (Humas FT)

X