id
id

Doktor FTUI Kembangkan Sensor Multifungsi Untuk Deteksi Covid-19

Saat ini, sensor dengan kemampuan multifungsi serta memiliki sensitivitas yang tinggi diperlukan untuk mendeteksi kondisi lingkungan pada Society 5.0. Beberapa sensor yang ada umumnya bekerja dengan metode localized surface plasmon resonance (LSRP), shear-horizontal surface acoustic wave (SH-SAW) dan microwave resonance (MR).

Sensor LSPR menunjukan kinerja yang baik pada area kerja optic atau cahaya tampak. Sementara itu, sensor SH-SAW memiliki kemampuan yang unggul pada sisi mekanik/vibrasi dan elektrik khususnya pada frekuensi rendah dan akustik. Disisi lain, resonator microwave memiliki karakteristik yang baik untuk diimplementasikan sebagai sensor pada radio frekuensi. Akan tetapi, semua sensor tersebut biasanya berkerja sacara mandiri/standalone, sehingga memiliki parameter deteksi yang sangat terbatas. Untuk mendapatkan sensor yang maksimal dilakukan penelitian pengembangan sensor multifungsi.

Persoalan pengembangan Sensor multifungsi ini dibahas Teguh Firmansyah Ghozali dalam disertasinya untuk Program Doktor Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), yang berjudul “Integrasi Gold Nanoparticles Pada Shear-Horizontal Microwave Ring-Resonator untuk Aplikasi Reconfigurable LSPR dan Sensor Multifungsi”. Disertasi ini dipresentasikan pada sidang Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan bulan lalu di Kampus UI, Depok.

“Pengembangan sensor kinerja multifungsi dengan menggabungkan metode LSPR, SH-SAW dan MR untuk mendapatkan kinerja yang multifungsi. Dimana keunggulan sensor multifungsi ini yaitu, memiliki kemampuan mendeteksi permitivitas, konduktivitas dan refractive indek sebuah cairan secara simultan, memiliki sensitivitas yang tinggi, mampu beroprasi untuk sample kimia, dapat dikombinasikan dengan komunikasi nirkable dan IoT, dan dapat diaplikasikan untuk sensor kimia dan bio-sensor khususnya untuk sensor anti-gen dan anti body. Dimana di masa depan, sensor dapat diaplikasikan untuk perangkat biosensor khususnya untuk detector Covid-19,” kata Teguh dalam presentasinya.

“Dari hasil penelitian Dr. Teguh Firmansyah, dapat dilihat bahwa pengembangan sensor multifungsi dapat memaksimalkan kinerja sensor, dimana dapat diaplikasikan untuk sensor anti-gen dan anti body, sehingga menjadi teknologi yang dapat mendeteksi dini sebuah penyakit. Diharapkan, kedepannya penelitian sensor multifungsi ini dapat diperluas untuk aplikasi biosensing, serta mengintegrasi sensor dengan machine learning, sehingga menghasilkan proses deteksi yang lebih cepat dan akurat,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU terkait penelitian ini.

Tguh Firmansyah meraih gelar Doktor dengan IPK sempurna 4,00 dan predikat Cum Laude yang diadakan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, pada Senin (26/12). Ia merupakan Doktor ke-149 yang lulus dari Departemen Teknik Elektro dan Doktor ke- 483 di FTUI. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo S., DEA., dengan Promotor Ir Gunawan Wibisono, M.Sc., Ph.D., dan Ko-Promotor, Prof. Dr. Ir. Eko Tjipto Raharjo, M.Sc., dan Prof. Jun Kondoh, Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Djoko Hartanto, M.Sc., Prof Dr. Ratno Nuryadi, M.Eng., Prof. Dr. Ir. Nji Raden Poespawati, M.T. Dr. Eng. Arief Udhianto, S.T., M.T.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X