id
id

Dosen FTUI Satu-Satunya Perwakilan Penulis Asia Dalam Buku Territories, Environments, Politics

Kristanti Dewi Paramita, S.Ars., M.A., Ph.D., dosen dan peneliti Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menjadi satu-satunya perwakilan penulis Asia dalam buku Territories, Environments, Politics yang diterbitkan oleh Routledge. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari para pakar dari berbagai bidang, mulai dari Arsitektur, Perkotaan, Geografi, hingga Sosiologi dan Kriminologi. Pemikiran Kristanti tertuang dalam bab dengan judul Passage Territories: Reconstructing the Domestic Spatiality of an Indonesian Urban Kampung.

Dalam tulisannya, Kristanti menyampaikan gagasan tentang wilayah domestik kampung kota yang memiliki karakteristik padat penduduk, berpenghasilan rendah, kerap  rentan  terhadap  penggusuran, serta memiliki kondisi lingkungan bertinggal yang kurang baik. Dengan karakteristik tersebut, Kristanti juga menyampaikan perlunya merekonstruksi pandangan ‘tradisional’ tentang wilayah domestik kampung melalui pemahaman terkait wilayah lintas (passage territories) untuk menciptakan ruang domestik yang berbasis koneksi yang tersebar dan berlapis antar ruang.

Kristanti memfokuskan penelitiannya pada Kampung Pulo, Jakarta sebagai contoh kampung kota. “Saya meneliti pola hidup penduduk Kampung Pulo terkait berbagai praktik spasial yang membentuk wilayah domestik yang dipengaruhi oleh perpindahan hunian para penduduknya. Penelitian ini menyoroti karakteristik penduduk Kampung Pulo yang tersebar, performatif, dan transgresif. Biasanya, kita membahas teritori sebagai sesuatu yang bisa kita kontrol. Sesuatu yang memiliki batas dan kepemilikan. Melalui buku ini, saya berupaya menjelaskan bahwa teritori di kampung ditentukan berdasarkan pergerakan yang dinamis. Sesuai yang terdistribusi, bukan berdasarkan ownership, tetapi konektivitas sosial dan spasial.”

Di kampung yang diteliti, satu keluarga bisa tinggal di tiga rumah yang dapat terletak berdekatan maupun berjauhan. Ketiga rumah tersebut memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing. Jika anggota keluarga tersebut ingin memasak menggunakan rumah a, jika ingin menggunakan kamar mandi rumah b, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa teritori menjadi terdistribusi karena keluar dari berbagai tempat dan alasan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan, “Pembahasan mengenai kampung bukan merupakan hal baru dalam arsitektur. Melalui buku ini, saya berharap para dosen dan peneliti dari Departemen Arsitektur FTUI dapat memberikan perspektif baru dan kontribusi baru dibidang arsitektur dari sisi yang berbeda.”

Ia melanjutkan, “Tidak hanya mengenai lokalitas, akan tetapi juga menambah pengetahuan mengenai kampung berdasarkan teritori. Semoga buku Territories, Environments, Politics dapat menjadi referensi bagi para peneliti dan pembaca yang ingin memahami kampung secara lebih dalam.”

Kristanti bergabung menjadi tim penulis Territories, Environments, Politics, berawal dari penelitiannya mengenai teritori yang dimuat di jurnal Interiority . Penelitian itu menarik perhatian tim editor, sehingga mengajaknya bergabung dalam tim penyusunan buku.

Buku ini digarap mulai dari Februari 2020 dan berhasil diluncurkan pada 10 Mei 2022. Buku ini memuat 11 bab dan setiap bab ditulis oleh penulis yang berbeda dengan perspektif keilmuan yang berbeda pula.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X