enid
enid

FTUI Buka Program Profesi Insinyur Jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau

Pada Selasa, (15/2) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan webinar pengenalan Program Profesi Insinyur (PPI) jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Webinar tersebut dihadiri oleh Dekan FTUI, Kepala Program Graduate Interdisiplin FTUI, Ketua Program Studi PPI, dan 107 alumni FTUI.

“Saat ini, kajian akademik tentang kelas RPL telah kami ajukan ke rektorat. Semoga saat SIMAK gelombang 2, program RPL dapat dibuka dan melengkapi kelas reguler yang sudah berjalan. Kelas RPL ini dapat mempersingkat dan mempermudah memperoleh gelar Insinyur bagi lulusan yang memiliki pengalaman diatas lima tahun sehingga tidak perlu lagi mengikuti program regular yang satu tahun, tapi cukup satu semester dengan basis portfolio pengalamananya.” kata Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. dalam sambutannya.

Dekan Heri juga menyampaikan dibukanya kesempatan bagi ILUNI FTUI untuk mengkoordinir kelas khusus ILUNI untuk RPL. ILUNI FTUI dapat bekerja sama dengan berbagai perusahaan agar personil perusahaan tersebut, baik alumni FTUI maupun bukan, dapat bergabung dalam program RPL ini. “Kedepannya, para dosen FTUI juga perlu di-Insinyur-kan sehingga baik dosen maupun alumninya dapat memperoleh profesi insinyur baik pratama, madya maupun utama. Semoga kedepannya dapat berjalan lancar,” kata Dekan Heri.

Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA., Kepala Unit Pendidikan dan Penelitian Interdisiplin Keteknikan FTUI, menyampaikan, “Unit ini mewadahi program magister interdisiplin. Ada Teknik Sistem Energi, Perencanaan Wilayah Kota, dan Program Profesi Insinyur. Ada empat riset center interdisiplin, lalu kedepannya kita akan membangun Gedung Interdisciplinary Engineering dan Advanced Lab. Kami mengundang juga rekan-rekan alumni yang ingin melanjutkan pendidikan di program magister interdisiplin.”

Prof. Dr. Ir. Fitri Yuli Zulkifli, S.T., M.Sc., IPU. menjelaskan PPI jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) merupakan program pendidikan formal atau nonformal yang menjadikan pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan untuk penyetaraan dengan kualifikasi tertentu. “Program yang FTUI buka merupakan RPL tipe A, yaitu penyetaraan yang memperoleh ijazah profesi Insinyur. Kelas RPL mempermudah calon insinyur yang memiliki pengalaman di atas lima tahun berbasis portofolio pengalaman keteknikannya”.

Pada program reguler, calon mahasiswa adalah lulusan program sarjana teknik dengan pengalaman minimal dua tahun. Namun, calon mahasiswa program RPL harus memiliki pengalaman minimal lima tahun kerja, minimal telah terlibat dalam empat proyek, memiliki pengalaman mengikuti seminar, dan menjadi anggota organisasi profesi nasional ataupun internasional. Persyaratan tersebut dibuktikan pada portofolio calon mahasiswa yang disampaikan pada sesi wawancara. Apabila calon mahasiswa memenuhi syarat tersebut, maka dapat mengikuti pendidikan profesi jalur RPL. Bila belum memenuhi, calon mahasiswa dapat mengikuti jalur reguler.

“Selain itu, perbedaan lain jalur reguler dan RPL ada pada masa pendidikan. Mahasiswa jalur reguler mengikuti kuliah selama dua semester, semester pertama kuliah dengan beban 24 sks di kelas dan semester kedua melakukan praktik lapangan keinsinyuran. Sedangkan, mahasiswa jalur RPL hanya mengikuti satu semester kuliah dengan beban 24 sks,” jelas Prof. Fitri Yuli terkait perbedaan kedua jalur.

Pada sesi tanya jawab, Prof. Yuli menjelaskan bahwa setiap pekerjaan dan proses penelitian di bidang teknik, penambangan sumber daya alam, dan mineral, manufaktur, dan sejenisnya merupakan bagian dari keinsinyuran. Calon mahasiswa PPI dapat menghitung masa kerjanya di bidang yang telah disebutkan sebagai pengalaman kerja profesional.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X