enid
enid

ILUNI Talks: Diaspora Europe Edition: Membahas Peluang Beasiswa dan Kesempatan Kerja di Benua Eropa

Seminar ILUNI TALKS: Diaspora Edition ini diselenggarakan secara virtual pada Minggu, 20 Februari 2022 pukul 19.00 WIB atau 13.00 CET. Seminar yang pertama ini mengangkat tema Peluang Beasiswa dan Kesempatan Kerja di Eropa. Acara yang diselenggarakan secara virtual ini dihadiri oleh 90 peserta dan dimoderatori oleh Siti Hartinah (Alumni Teknik Metalurgi dan Material 96) yang saat ini berada di Hungaria.

Kegiatan ILUNI TALKS: DIASPORA EDITION diselenggarakan dalam rangka merangkul lebih banyak alumni diluar negeri dan mengkonsolidasikan para alumni dalam ILUNI FTUI Chapter Europe. Acara ini diharapkan dapat mempererat komunikasi antar alumni di Eropa dalam satu wadah yang lebih besar dan terorganisir. Pada edisi kali ini, ditampilkan narasumber tiga orang diaspora FTUI di Eropa yaitu: Rahadian Dewantoro (Alumni Teknik Elektro 97) yang saat ini berada di Jerman, Elmo Kurnia (Alumni Teknik Elektro 97) yang saat ini berada di Inggris dan Bowie Brotosumpeno (Alumni Teknik Elektro 97) yang saat ini berada di Perancis.

Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Dekan FTUI, menyampaikan salam sehat, bugar dan produktif kepada para peserta Webinar. “Ini pertama kalinya saya menyapa rekan-rekan ILUNI FT yang mengadakan acara seminar diaspora. Ini adalah tema yang sangat menarik, peluang kerja dan beasiswa di Eropa. Iluni FT mendapatkan kompetensi keteknikan, berjejaring, dan meningkatkan keahlian soft skill lainnya di kampus. Sehingga pasca kampus dapat malanjutkan kegiatan di tingkat selanjutnya, bekerja atau belajar keluar negeri”.

Dekan Heri juga menyampaikan bahwa saat ini, peluang beasiswa sangat banyak dari pemerintah seperti LPDP. “Ini berbeda dengan keadaan 20 tahun yang lalu, saat saya kuliah. Dulu beasiswa tergantung asal negara beasiswa. Kalau beasiswa dari pemerintah Jepang ya kuliahnya ke Jepang, dll. Sekarang lebih baik karena mahasiswa dapat memilih. Sekolah dan kerja di luar negeri juga tidak mudah. Tidak semudah yang dilihat dan lebih sulit dibanding yang kuliah lagi dan kerja di dalam negeri,” cerita Dekan Heri terkait pengalamannya.

Ketua Ikatan Alumni FTUI, Nanang Sugianto menyampaikan, “Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi alumni muda dan mahasiswa juga untuk meningkatkan ikatan alumni diaspora Eropa sehingga bisa memberikan sumbangsih untuk almamater. ILUNI FTUI berencana untuk membuat formalitas diaspora di tiga negara dalam satu tahun. Sehingga nanti kedepannya akan ada sembilan diaspora di seluruh dunia. Setelah ini kita akan coba buat untuk negara Korea dan Australia. Semoga acara ini bermanfaat untuk kita semua”.

Pada webinar ini, ketiga narasumber menceritakan perjalanan karir yang mereka tekuni. Selain itu juga disampaikan tips terkait dunia kerja, kehidupan pribadi, keuntungan dan tantangan bekerja dan kuliah di Eropa. Para narasumber menyampaikan bahwa lulusan-lulusan teknik masih sangat dibutuhkan. Meskipun demikian, bagi warga negara yang berasal dari luar UE, tidak semua area pekerjaan bisa dimasuki. Salah satu bidang yang terbuka adalah Information Technology. Di Perancis yang banyak membuka recruitment adalah perusahaan-perusahaan consulting dan software development.

Selain itu para narasumber juga menyampaikan bahwa dari segi kemampuan teknis, lulusan FTUI tidak kalah dari lulusan universitas luar negeri. Akan tetapi kekurangan lulusan FTUI adalah kemampuan bahasa selain bahasa Inggris. Jadi perlu menguasai bahasa negara yang akan dituju. Penguasaan bahasa lokal as working language mutlak untuk non-English-speaking countries.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X