enid
enid

Inovasi Sepatu Ramah Lingkungan Untuk Atasi Limbah Tekstil Rancangan Mahasiswa FTUI

Dua orang mahasiswa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTS FTUI), Adiba Putri Rahmahakim dan Shafira Maulida Khairunnisa merancang konsep sepatu ramah lingkungan yang dihasilkan dari limbah tekstil. Melalui inovasi ini, kedua mahasiswa menawarkan solusi alternatif bagi permasalahan sampah fesyen di Indonesia sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat.

“92 juta ton limbah tekstil dihasilkan dari industri fesyen. Jumlah produk garmen yang dihasilkan setiap tahun telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 2000. 95% dari limbah tekstil yang terbuang tersebut masih dapat didaur ulang (recycle) atau didayagunakan kembali menjadi benda berfungsi lain (upcycle). Dengan memanfaatkan limbah kain industri tekstil, kami mencoba meminimalisasi dampak negatif industri fesyen, namun tetap dapat memenuhi kebutuhan sandang masyarakat,” ujar Adiba terkait ide sepatu ramah lingkungan tersebut.

Desain sepatu ini memanfaatkan prinsip daur ulang dalam pengolahannya, dengan memperhatikan proses produksi agar tidak menghasilkan limbah lainnya. “Target utama kami adalah perempuan berusia 16-40 tahun yang memiliki ketertarikan dalam industri fesyen dan peduli dengan permasalahan limbah tekstil. Hal ini dikarenakan berdasarkan data, perempuan cenderung lebih banyak melakukan pembelian produk fesyen dibandingkan pria sehingga pemilihan target pasar dinilai efektif,” kata Shafira.

Agar menarik dan berbeda dari sepatu lain di pasaran, Adiba dan Shafira menyarankan agar sepatu dirancang agar dapat digunakan untuk beberapa model sepatu, seperti flat shoes, mules, dan sandals dimana biasanya produk yang ada dipasaran berupa sepatu sneakers. Selain itu, apabila menggunakan beberapa kombinasi kain perca untuk setiap sepatu yaitu kain perca polos dengan kain perca bermotif, maka setiap sepatu akan memiliki motif/warna yang berbeda. Kedua mahasiswa FTUI ini juga menyarankan agar motif yang digunakan lebih sederhana, modern, dan mengikuti trend untuk menyesuaikan dengan target pasar yang dituju.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mendukung penuh inovasi kedua mahasiswa FTUI tersebut. “Saya berharap, ide sepatu ramah lingkungan mahasiswa FTUI dapat dikembangkan sebagai start up kedepannya. Hal ini sejalan dengan visi FTUI untuk menghasilkan lulusan sarjana entrepreneur yang berkualitas unggul sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. Solusi ini juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, mengedukasi masyarakat mengenai limbah tekstil melalui publikasi dan pemasaran produk, dan membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah sampah sebelum sampai ke TPA dengan menggunakan bahan dasar kain daur ulang.”

Industri fesyen merupakan salah satu industri kreatif yang akan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor produk fesyen pada 2015 mencapai USD12,11 miliar atau setara Rp162,4 triliun. Di sisi lain, industri pakaian dan tekstil merupakan pencemar terbesar kedua di dunia setelah minyak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, industri fesyen menyumbang 10% persen dari emisi gas rumah kaca global.

Rancangan sepatu ramah lingkungan yang dicetuskan oleh dua mahasiswi FTUI ini juga pernah mengantarkan keduanya meraih Juara Pertama pada lomba Business Fun Education 2.0 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro pada 13 September-2 Oktober 2021. Pada kompetisi tersebut, tim FTUI berhasil menyingkirkan 58 tim lain yang berasal dari 37 universitas di Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X