id
id

Mahasiswa Arsitektur FTUI Manfaatkan Ruang Hijau Kolong Rel Kereta Untuk Ciptakan Ruang Urban Kreatif

Tiga Mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2018 mendesain kawasan hijau terbengkalai di bilangan Cikini sebagai ruang urban kreatif. Nadya Fatin Nur Rahma Sultan, Ariq Dhia Athallah, dan Gusti Ayu Putu Nadya yang tergabung dalam NARANA architect mendesain sebuah ruang kreatif di daerah Cikini bernama “Cikini Creative Cubes.”

“Cikini Creative Cubes hadir sebagai ruang urban kreatif yang menyatukan langsung pelaku dan penikmat seni mealui interaktivitas dan konektivitas lanskap terpusat. Mengaktifkan ruang hijau terbengkalai kolong rel kereta dengan grid pixel modular agar secara fleksibel terus tumbuh adaptif mewadahi aktivitas seni,” kata Nadya sebagai ketua Tim NARANA architect.

“Cikini Creative Cubes memiliki konsep pengelohan site dengan sistem pixelating yang memungkinkan rancangan ini dapat bersifat adaptif sebagai respons dalam nilai permaculture. Kami membangun grid ini dengan terpusat ke bagain tengah agar pengembangan strategi berbagai komunitas dapat terlaksana di amphitheater. Selain itu, pada area entrance, dibentuk grid yang berkumpul sebagai strategi wayfinding. Kubus-kubus yang akan berfungsi sebagai panggung, co-working place, warung klontong, tempat pameran, dan tempat diskusi,” kata Ariq.

Terletak dengan pusat kota, pusat hunian, dan kantor, Cikini Creative Cubes tidak berusaha memisahkan area hijau dengan area kegiatan. Area hijau tidak dibiarkan begitu saja, namun, diaktifkan sebagai wadah seni. Bahkan, menjadi objek seni itu sendiri.

“Kami berusaha menyatukan masyarakat Cikini agar mereka dapat saling berkumpul, berinteraksi, dan bertegur sapa di Cikini Creative Cubes ini. Melalui Cikini Creative Cubes, kami juga ingin meningkatkan minat pengujung creative space dengan memasukkan program creative spase pada site terbengkalai yang sbeetulnya dilewati pedestrian. Tak hanya itu, kami juga ingin membangun relasi antara warga Cikini dengan alam, yakni melalui continuity ruang hijau di kawasan Cikini,” tambah Gusti Ayu.

Berkat desainnya, tim NARANA architect meraih 1st Honorable Mention dari 101 tim yang berpartisipasi dalam sayembara nasional pada acara Urban Creative Space:  Scala Nasional Lanscape Design Competetition 2021. SKALA UDAYANA tahun ini mengambil tema “Urban Creatives Space : Human’s response to Environment, Culture, dan Creative Space” yang mengutamakan pendekatan permaculture dan ecological. Setiap peserta kompetisi diminta untuk mendesain sebuah kawasan landscape dengan total luas 2000 m2 yang dapat mengakomodasi kebutuhan kreatif sebagai solusi dari isu yang ada pada tapak yang dipilih.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X