id
id

Mahasiswa FTUI Gagas Ide Bisnis Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan di Indonesia

Tim dari Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) berhasil meraih juara dua dan best poster dalam kompetisi Business Plan Competition National Agritech Festival and Exhibition 2022 yang diselenggarakan oleh Agritechno Business Centre Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Tim tersebut bernama Farsjal yang terdiri dari Ahmad Nauval Ariq MS (DTI 2021), Austin Andhika Siburian (DTI 2021), dan Juni Fransisca Onggani Winata (DTI 2021).

Business Plan Competition 2022 merupakan perlombaan business plan yang menjadi salah satu acara dari rangkaian National Agritech Festival and Exhibition (NAFTEX) 2022 dengan tema kompetisi, yaitu “The Entrepreneur’s Strategy to Recover Economic Conditions in the Digital Era of Industrial Revolution 4.0”. Dalam mengikuti kompetisi ini, Tim Farsjal berhasil menyisihkan lebih dari 100 tim lainnya dari universitas-universitas di Indonesia.

Tim Farsjal membawa ide bisnis bernama Mietato, yaitu sebuah mie sehat berbahan dasar kentang yang dengan minim pengawet sehingga lebih sehat, tetapi kurang tahan lama.

“Mietatoo merupakan Convenience Goods (barang yang sering dibeli) sehingga mudah ditemukan. Namun, brand awareness harus menjadi fokus utama saat memulai bisnis agar Mietatoo lebih familiar dari produk lain. Bahan dasar Mietatoo adalah kentang sehingga bahan baku mudah didapatkan, seperti dari petani kentang atau dari distributor kentang. Mietatoo merupakan salah satu upaya diversifikasi pangan di Indonesia.” kata Ahmad.

Proses produksi Mietatoo dilakukan oleh perusahaan PT Ajamie Sejahtera sebagai produsen. Proses produksi dimulai pada pembelian kentang yang kemudian disortir berdasarkan kesegaran dan kualitas kentang. Setelah itu, proses akan dilanjutkan dengan pengupasan dan pemotongan kentang. Lalu, kentang akan dikeringkan dan setelah kering, kentang akan dihaluskan dan diayak. Apabila ayakan menggumpal, akan diulangi ke proses penghalusan. Setelah diayak, hasil ayakan akan menjadi tepung kentang yang akan dicampur dengan bahan lainnya. Setelah sudah dicampur dan sudah ulen, mi akan digiling dan dicetak menjadi berbentuk persegi. Setelah itu, akan dikukus dan kemudian mi dioven. Proses produksi berakhir pada proses pengovenan. Kemudian, mie akan dikemas beserta dengan bumbunya.

Adapun analisis finansial terhadap PT Ajamie Sejahtera juga menunjukkan kelayakan usaha yang tinggi, dengan NPV sebesar Rp905.571.251,00; IRR sebesar 37,01%; dengan PBP dalam 3,667 tahun pada harga jual sebesar Rp7.500,00.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan apresiasinya terhadap ide bisnis karya mahasiswa DTI FTUI ini. “Selamat atas prestasi yang telah diraih. Prestasi ini tentu membanggakan FTUI dan UI. Gagasan ide bisnis yang dicanangkan oleh tim merupakan wujud kepedulian FTUI dalam upaya diversifikasi pangan di Indonesia, dengan adanya hal ini semoga dapat memberikan dampak baik dalam mengajak masyarakat memberikan variasi terhadap makanan pokok yang dikonsumsi.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X