id
id

Mahasiswa FTUI Rancang FoodHub untuk Kuliner Tradisional

Tiga mahasiswa Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Angkatan 2018 berhasil melaju ke babak 10 besar dengan rancangan foodhub kuliner tradisional. Tim Sosonoan terdiri dari Ahmad Izzah F., M. Rifan Budiawan S., dan Satria Jetmelin P. dibawah bimbingan Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D. merancang foodhub yang diberi nama Saung Sasonoan untuk kuliner tradional Bandung di masa Pandemi. Desain ini diajukan untuk kompetisi Gaung Bandung Jelajah Ruang Asa yang diadakan oleh Arsitektur Insitut Teknik Bandung (ITB) dan berhasil melaju ke babak 10 besar dari 71 tim yang berkompetisi sebelum akhirnya meraih  Juara Harapan.

“Saung Sosonoan adalah foodhub berkonsep Saung yang menerapkan social distancing tinggi dan mempertahankan kondisi higienis. Kami mengangkat konsep saung yang indentik dengan lesehan dan merupakan bagian budaya yang perlu kita lestarikan. Selain itu, sistem lesehan dalam saung yang kami desain menimbulkan ruang jarak antar pelanggan berdasarkan anatomi fisik tubuh dan proksimitas spasial,” kata M. Rifan Budiawan S. terkait konsep saung yang diangkat.

Foodhub yang kami rancang menerapkan aspek budaya dalam proses desain dalam bentuk unit modular (Saung) dan dalam interior unit nya juga. Pada Saung Sosonoan akan ada satu dapur besar sebagai tempat memasak dan kami tidak merekomendasikan pelanggan untuk menggunakan sistem Take-Away pada makanan-makan tertentu karena akan mengurangi kualitas makanan, seperti  Seblak dan Mie Kocok. Makanan ini lebih sedap dinikmati dalam keadaan hangat,” kata Ahmad Izzah F.

“Pembangunan Saung Sosonoan direncanakan berada di area yang dekat dengan area kafe, restoran dan pasar, untuk memudahkan penjual restock dan bangunan dapat masuk ke dalam bisnis ekosistem di daerah tersebut. Saung juga direncanakan berada dekat dengan area perkantoran dan universitas dimana calon pembeli berada, yaitu anak muda dan pekerja kantoran. Tak lupa, terdapat akses yang dekat dengan transportasi publik maupun pemukiman warga, serta terletak di jalan sekunder dengan lalu lintas menengah ke bawah,” tutup Satria Jetmelin P.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X