id
id

Susun Strategi Integrasi Berkelanjutan untuk Pabrik Semen Antarkan Mahasiswa FTUI Juara Lomba Kasus Bisnis Nasional

Tiga Mahasiswa Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2019, Pocut Shafira Putri Aurora, Gilang Rayhan Akbar, dan Diva Tristika Mughni meraih Juara Ketiga ITB Civil Engineering Expo’s (ICEE) Business Case Competition 2022. Lomba Kasus Bisnis Nasional ini diadakan pada 4–30 Januari 2022 dengan 12 tim dari berbagai kampus di Indonesia yang turut berpartisipasi. Sustainability Construction merupakan tema yang diusung untuk kompetisi tahun ini.

Pocut dan tim yang tergabung dalam Tim ES KI I menyusun proposal berjudul “Strategi Terintegrasi #ICEECHAIN sebagai Solusi Pabrik Semen Berkelanjutan pada PT ICEE”. PT Innova Cement Evergreen (ICEE) adalah perusahaan semen di Indonesia yang sedang merencanakan kebijakan ramah lingkungan untuk pembangunan pabriknya di Kalimantan Timur.  Tidak seperti kebanyakan pabrik semen lainnya, PT ICEE tidak ingin menghasilkan emisi lebih dari  725,7 kilogram CO2 per ton semen. Oleh karena itu, Tim ES KI I memformulasikan strategi keberlanjutan mulai dari segi material, teknologi, produksi, sampai dengan rantai pasokan (supply chain) yang bernama #ICEEChain.

“Strategi yang kami rancang meliputi penggunaan material ramah lingkungan (bahan bakar biomassa dan limbah serta penggunaan bahan baku semen alternatif), adaptasi teknologi Kiln Analytics dan penggunaan panel solar sebagai suplai listrik, serta rencana logistik untuk rantai pasok dengan sentra operasional di Banjarmasin,” kata Pocut, Ketua ES KI I.

Strategi pertama adalah penggunaan bahan bakar alternatif biomassa dan olahan limbah. Dengan menggunakan olahan limbah dan biomassa untuk menggantikan bahan bakar fosil, PT ICEE dapat mengurangi emisi hingga 10% pada tahun 2050.  Agar dapat menggunakan bahan bakar alternatif biomassa untuk pemanasan kilns, PT ICEE perlu menentukan lokasi tidak jauh dari tempat tersedianya bahan baku utama biomassa seperti perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman energi, potensi air di hulu sungai.

“Proses produksi semen hasilkan emisi karbondioksida terbesar adalah proses kiln atau proses pembakaran, yakni sebesar 51,8% dari total emisi atau 497 kilogram per ton semen.  Oleh karena itu, dibutuhkan cara untuk mengurangi emisi dari penggunaan kiln. Tim ES KI I rekomendasikan penggunaan kiln analytics. Dengan strategi ini, biaya material yang dikeluarkan menjadi menurun karena api tidak seketika membakar seluruh material yang diberi, melainkan membakar sesuai dengan kadar material yang diberikan,” kata Diva Tristika Mughni.

Strategi terakhir yang tim ini tawarkan adalah penerapan rantai pasokan. PT ICEE dengan membuka pabrik dan sentra operasional yang terletak di wilayah Banjarmasin. Moda transportasi yang akan digunakan adalah melalui truk dan kapal. Rantai pasok dari produk semen berawal dari pabrik, silo untuk packing dan preprocessing, warehousing di distribution center, hingga ke retailer.

“Dengan mengimplementasikan #ICEEChain yang kami rancang, PT ICEE akan mengurangi emisi CO2 sebanyak 20%, menghemat bahan bakar hingga 12% dan jumlah bahan material hingga 3%, serta mengurangi biaya listrik hingga 27%. Feasibility analysis menunjukkan proyek kami feasible untuk dilakukan dengan peroleh IRR 12.24% dan NPV Rp1,238,889,855,842,” kata Gilang Rayhan Akbar.

Ditemui dikesempatan terpisah, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang diraih oleh ketiga mahasiswa tersebut. “Semoga apa yang dihasilkan oleh ketiga mahasiswa ini dapat memberikan kontribusi pada kajian dan studi kelayakan bisnis dalam merancang pabrik berkelanjutan dalam cakupan model finansial, teknis, analisis masalah, hingga merumuskan solusinya termasuk cara pengaplikasiannya dan manajemen risiko dan dapat dimanfaatkan oleh dunia industri di masa depan.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

 

 

X