id
id

Heritage Trail Buitenzorg-Tjiandjoer Mahasiswa Arsitektur & PWK FTUI

Pada Sabtu, 25 Februari 2023 lalu, mahasiswa S-1 dan S-2 Prodi Arsitektur serta mahasiswa S-2 Perencanaan Wilayah Kota FTUI melakukan kunjungan lapangan bertajuk Heritage Trail Buitenzorg—Tjiandjoer. Tur yang diselenggarakan oleh PT KAI ini bertujuan untuk menelusuri berbagai warisan pusaka yang berada di sepanjang rute jalur kereta api Bogor hingga Cianjur yang dibangun sejak akhir abad ke-19.

Dimulai dari Stasiun Bogor, mahasiswa diajak untuk melihat kemegahan bangunan lama stasiun yang dibangun pada 1881 dengan menggunakan langgam Indis dan bergaya Neoklasik. Perjalanan kemudian dilanjutkan hingga Stasiun Sukabumi dengan menggunakan KA Pangrango untuk melihat jejak perkebunan kolonial di sepanjang jalur kereta. Dari Stasiun Sukabumi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Terowongan Lampegan yang berada di sekitar Stasiun Lampegan, Kabupaten Cianjur. Terowongan ini merupakan struktur terowongan kereta api pertama yang dibangun di Hindia Belanda, yakni pada 1879-1882, dan masih kokoh hingga sekarang.

Setelah menjelajahi Heritage Trail Buitenzorg—Tjiandjoer dengan kereta api, lokasi yang terakhir dikunjungi oleh rombongan yang terdiri atas 60 mahasiswa dan 11 dosen ini adalah Situs Cagar Budaya Gunung Padang, cagar budaya nasional berbentuk punden berundak yang berasal dari peradaban Megalitikum. Berdasarkan uji karbon terhadap batuan dan lapisan tanah, situs tersebut diperkirakan telah dibangun oleh masyarakat Sunda prasejarah sejak 11.000 SM, jauh lebih tua dibanding Piramida Besar di Giza.

Selain bertujuan untuk mengenal artefak budaya yang berada di di sepanjang Heritage Trail Buitenzorg—Tjiandjoer, napak tilas ini juga bertujuan untuk mempelajari prinsip pelestarian dan pemanfaatan yang dilakukan terhadap peninggalan kebudayaan di sekitar kita. Setelah mengikuti studi lapangan ini, diharapkan sensitivitas dan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan binaan warisan pusaka (heritage built environment) akan semakin meningkat, sehingga kelak dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X