id
id

Doktor FTUI Kembangkan Framework Untuk Tingkatkan Kualitas Kerja dan Produksi UKM Manufaktur

Saat ini cukup banyak permasalahan perancangan tempat kerja yang kurang baik di industri manufaktur di Indonesia. Kondisi ruang kerja yang kurang baik, terutama di sektor UKM manufaktur, mengakibatkan tingkat kecelakaan yang tinggi dan produktivitas yang rendah. Permasalahan ini terutama disebabkan oleh proses perancangan tempat kerja yang kurang baik akibat tidak adanya framework proses perancangan tempat kerja untuk UKM.

Permasalahan ini menjadi perhatian khusus Dene Herwanto dan dibahas dalam disertasinya pada Program Doktor Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), yang berjudul “Pengembangan Framework Proses Perancangan Kerja Pada Usaha Kecil dan Menengah Manufaktur di Indonesia”. Disertasi ini dipresentasikan pada sidang Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan pada Kamis (04/12) di Kampus UI, Depok.

”Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian negara, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebagian besar kondisi lingkungan fisik ruang kerja UKM Indonesia yang bergerak di bidang industri manufaktur kurang baik dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain permasalahan kondisi ruang kerja yang kurang baik, UKM di Indonesia juga dihadapkan pada banyaknya keluhan gangguan otot rangka yang disebabkan karena banyaknya aktivitas proses produksi yang dilakukan oleh operator dengan postur kerja yang kurang baik secara berulang-ulang dalam waktu yang lama.” jelas Dene dalam presentasinya.

Dalam penelitiannya Dene Herwanto mengembangkan framework proses perancangan tempat kerja yang sesuai dengan karakteristik UKM manufaktur di Indonesia guna membantu para pengelola UKM manufaktur dalam merancang tempat kerjanya dengan baik sehingga dapat diperoleh ruang kerja yang aman, sehat, dan produktif.

”Pengembangan framework dilakukan berdasarkan hasil analisis kualitatif enam artikel framework proses perancangan tempat kerja untuk industri manufaktur yang diperkenalkan oleh para peneliti terdahulu, dari hasil analisis menghasilkan dua framework yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan framework usulan awal yang kemudian diverifikasi melalui wawancara dengan para pengelola UKM manufaktur di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” lanjut Dene.

Penerapan framework yang telah dikembangkan Dene Herwanto menunjukan dapat memperbaiki produktivitas rata-rata sebesar 14,69%, memperbaiki efisiensi jarak dan waktu material handling rata-rata sebesar 23,97% dan 22,46%, menekan risiko keselamatan dan kesehatan kerja hingga 0 (nol), dan memperbaiki kondisi lingkungan fisik (kebisingan, pencahayaan, dan temperatur) hingga 100% sesuai dengan standar atau nilai ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Pengembangan framework ini diharapkan kedepannya tidak hanya di terapkan di UKM manufaktur Karawang saja, tapi juga UKM manufaktur di seluruh Indonesia, dan dikembangkan untuk dapat diterapkan pada UKM manufaktur yang memiliki karakteristik produk dengan variasi yang tinggi dan volume produksi yang kecil agar tercapai produktivitas yang tinggi dari aktivitas material handling,” ujar Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU terkait penelitian ini.

Dene Herwanto meraih gelar doktor dengan IPK 3,9 dan predikat Sangat Memuaskan. Ia merupakan Doktor ke-19 yang lulus dari Departemen Teknik Industri ke-523 di FTUI. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., dengan Promotor Prof. Dr.-Ing. Amalia Suzianti, S.T., M.Sc., dan Ko-Promotor, Dr. Komarudin, S.T., M.Eng dengan Tim Penguji terdiri dari Prof. Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE, Ph.D., Dr. Ir. Ho Hwi Chie, M.Sc., IPU, ASEAN Eng., Prof. Dr. Ir. Teuku Yuri M. Zagloel, M.Eng.Sc., Prof. Dr. Ir. Akhmad Hidayatno, S.T., MBT, IPU., Dr. Maya Arlini Puspasari, S.T., M.T., MBA.

###

Kantor Komunikasi dan Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X