Dalam rangka ulang tahun ke-26, Arkitekton Limatama (A5) menyelenggarakan pameran karya desain arsitektur yang pernah dirancang dan sudah terbangun. Arkitekton Limatama adalah konsultan arsitektur yang berdiri sejak tahun 1996 dimana pendirinya terdiri dari beberapa lulusan Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Pendiri A5 yaitu Toga Panjaitan, Chiquita Marina Pitono, Hefzi, Hendrajaya, Ferryanto, dan Richard. Pameran yang berlangsung pada 4-25 Maret 2022 di Jalan Kapten Tendean No. 47, Jakarta dapat dikunjungi secara gratis.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan bahwa Arkitekton Limatama (A5) telah menghasilkan beberapa karya bangunan, diantaranya berada di lingkungan kampus UI, seperti gedung ILRC, Sarana Olahraga Indoor. Selain itu A5 juga merancang gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) dan gedung Fakultas Ilmu Administrasi yang sedang dalam proses.
“Tema yang diangkat dalam peringatan 26 tahun Arkitekton Limatama adalah issue climate crisis dan sustainability. Bermula dengan mengeksplorasi instalasi sebagai tempat untuk pameran, sampai muncul ide Melting Iceberg. Dari konsep ini diharapkan menyebarkan kepedulian kepada masyarakat akan peran dari iceberg bagi bumi, berhubung di Indonesia tidak ada Iceberg sehingga kami ingin memperlihatkan kehadiran iceberg itu sendiri. Dari ide ini dikembangkan dan berkolaborasi dengan Byoliving dan MAW ldesign untuk membuat instalasi. Padi bagian dalam gedung atau lobi, terdapat kolaborasi dengan Ideland yang ingin mempresentasikan penggunaan biophila dalam arsitektur,” kata Dhila Syahriandy, panitia pameran Arkitekton Limatama.
Delapan Arsitek dan semua karyawan A5 berpartisipasi dalam pameran ini. Tak ketinggalan, A5 juga berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Byoliving, MAWdesign dan Ideland Cipta Hijau. Poin utama dalam pameran kali ini merupakan instalasi melting iceberg, 25 proyek A5 yang dipamerkan pada panel pameran, serta 5 proposal proyek. Proposal proyek merupakan karya imajinatif yang dieksplorasi untuk menjawab beberapa permasalahan arsitektur dalam menjawab situasi pandemi dan sustainable.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia