Pada Selasa, (1/ 3) lalu, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menerima kunjungan dari John Cockerill Defense (JCD), perusahan yang bergerak pada bidang produksi permesinan untuk pabrik baja, pendidih dan peralatan pemulih panas industrial, lokomotif langsir, serta peralatan militer asal Liege, Belgia. Saat ini, produk utama JCD adalah sistem senjata kaliber besar yang eksklusif dan inovatif. Teknologi utama JCD terletak pada pengelolaan impact gaya mundur pada kendaraan yang disebabkan oleh senjata kaliber besar saat ditembakkan. Teknologi yang telah dibuat oleh JCD ini memungkinkan JCD untuk membuat tank yang memiliki meriam besar dengan berat hanya 17 ton.
Pada pertemuan ini turut hadir James Caudle (General Manager Asia JCD), Patrick Ledig (Vice President JCD), Prof. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU (Dekan FTUI), Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto (Manajer Kerja sama, Ventura dan Alumni FTUI), Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., Dr. Tomy Abuzairi, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA., Prof. Sunaryo, dan Dr.rer.pol. Romadhani Ardi, S.T., M.T. (Manajer Kemahasiswaan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat FTUI) serta beberapa guru besar dan peneliti FTUI lainnya.
“FTUI baru saja melaksanakan wisuda pada Jumat kemarin. Hal tersebut artinya pemenuhan sumber daya perusahaan dapat diperoleh dari lulusan baru FTUI. Hari ini kita akan berdiskusi dengan John Cockerill Defence terkait potensi kolaborasi apa saja yang bisa dilakukan dengan FTUI, baik dari segi pendidikan, penelitian, komunitas, capacity building, dan lainnya,” kata Prof. Heri.
“Kolaborasi penciptaan dari ilmu pengetahuan baru dan teknologi seperti ini (JCD & PT Pindad) tentunya memiliki hasil benefit yang signifikan dan menjanjikan untuk Belgia maupun Indonesia. Karenanya, JCD mengapresiasi kesempatan untuk berkunjung dan berdiskusi dengan FTUI,” kata James.
Efektivitas dan mobilitas dari tank dapat meningkat dan memudahkan para tentara dalam pengoperasian tank. Hal ini sangat berguna untuk negara-negara yang memiliki medan menantang seperti negara di Asia Tenggara. JCD juga telah melakukan kerja sama dengan TNI-AD sejak pertengahan 1990-an. Terhitung hingga hari ini, kerja sama antara JCD dan PT Pindad telah menghasilkan 3 produk, yaitu tank Badak, kapal tempur Antasena, tank harimau.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia