id
id

Doktor FTUI Manfaatkan Teknologi Pencitraan Untuk Klasifikasi Banjir Perkotaan

Mahasiswa program Doktor Teknik Elektro FTUI mengusulkan framework dengan menggunakan sensor Synthetic Aperture Radar (SAR) untuk mengklasifikasi daerah banjir dengan studi kasus kota Jakarta menggunakan metode 3D CNN. Usulan akan framework ini dibahas Indra Riyanto dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Framework Baru Convolutional Neural Network Tiga Dimensi Menggunakan Citra Synthetic Aperture Radar Multi-Temporal untuk Klasifikasi Banjir Perkotaan”. Disertasi ini dipresentasikan pada sidang Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan pada Senin (26/06) di Kampus UI, Depok.

Banjir adalah salah satu bencana yang paling merugikan, terutama di kota-kota yang berada di daerah rendah seperti Jakarta, karena hal tersebut berdampak pada sejumlah besar penduduk. Kerugian Material akibat bangunan rusak yang tergenang banjir dan penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang terganggu di daerah tersebut tak terhindarkan.

”Saat ini sebagian besar pemetaan banjir di Indonesia belum sepenuhnya menggunakan data spasial satelit karena masih bergantung pada data yang dilaporkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk data numerik. Visualisasi peta banjir didasarkan pada data berbentuk tabel, serta titik pada peta yang tidak terwakili kondisi aktual sehingga menghasilkan perbedaan antara area banjir an antara area banjir ang dilaporkan dan yang sebenarnya. Perbedaan ini akan mempengaruhi penanganan banjir, seperti menghitung dampak kerusakan, jumlah penduduk yang terkena dampak banjir, dan distribusi bantuan yang tidak efisien,” kata Indra dalam presentasinya.

Masalah keterbatasan informasi spasial banjir dapat diselesaikan menggunakan data satelit penginderaan jauh multi-sensor. Banyak teknologi yang telah dikembangkan untuk memprediksi, mencegah dan mengurangi bencana banjir dengan lebih akurat, termasuk teknologi penginderaan jauh menggunakan citra dari pesawat dan satelit. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini ada banyak sistem satelit optik yang beroperasi dengan resolusi spasial tinggi dan resolusi temporal semakin tinggi.

Meskipun memiliki kemampuan yang sangat tajam untuk mendeteksi objek, sistem satelit optik berpotensi tidak dapat mendeteksi objek di permukaan Bumi karena ada tutupan awan. Untuk memetakan bencana banjir, waktu penginderaan juga terjadi bersamaan dengan musim hujan, sehingga daerah banjir tidak dapat terdeteksi dengan akurat.

Indra mengungkapkan bahwa salah satu solusi pengamatan banjir di daerah yang tertutup awan adalah menggunakan sensor Synthetic Aperture Radar (SAR). Citra yang dihasilkan SAR berupa citra monokromatik berisi informasi reflektansi dari area pengamatan. ”Dengan mengamati perbedaan reflektansi berupa backscatter sebelum dan sesudah banjir, identifikasi banjir dapat dilakukan dengan efektif. Usulan akan framework yang menggunakan sensor ini dikembangkan untuk mengklasifikasi daerah banjir dengan studi kasus kota Jakarta menggunakan metode 3D CNN. Dengan hasil dari metode ini diharapkan membantu mengestimasi luas area banjir yang akuran dan mengidentifikasi daerah yang berpotensi mengalami banjir dalam rangka deteksi dini/pencegahan banjir kota-kota lain di masa mendatang.”

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU, menyatakan “Penggunaan teknologi berupa sensor sebagai upaya penangangan banjir yang dilakukan oleh mahasiswa doktor FTUI ini menjadi solusi aplikatif dalam upaya membantu mengestimasi dan mengidentifikasi daerah yang berpotensi mengalami banjir. Diharapkan ke depannya riset yang dilakukan dapat terus dikembangkan dan dioptimalisasi agar dampaknya pun berkelanjutan. Dengan adanya riset ini pun dapat menjadi bridging antara beberapa universitas dan lembaga terkait mengenai riset ini unuk saling berkolaborasi. Hubungan kolaborasi ini bisa untuk terus dilanjutkan, dalam upaya menumbuhkan mutual benefit untuk seluruh institusi yang terlibat. Kami atas nama pimpinan FTUI, menyampaikan selamat kepada Doktor Indra atas gelar yang sudah diperoleh.”

Indra Riyanto berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia merupakan Doktor ke-157 yang lulus dari Departemen Teknik Elektro dan Doktor ke-506 di FTUI. Sidang promosi doktor ini dipimpin Ketua Sidang, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. dengan Promotor, Dr. Ir Dodi Sudiana, M.Eng dan Ko-Promotor, Dr. Dipl-Ing. Rahmat Arief. Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr.-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng., Prof. Ir. Ketut Wikantika, M.Eng., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Anak Agung Putri Ratna, M.Eng., Dr. Prima Dewi Purnamasari, S.T., M.T., M.Sc. dan Dr.Eng. Mia Rizkinia, S.T., M.T.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X