id
id

Mahasiswa FTUI Rancang Sensor untuk Permudah Monitoring Kadar Glukosa Pasien Diabetes Tipe 1

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE FTUI) merancang sensor untuk memonitor kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus Tipe 1 secara real time dan non-invasif. Memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), Ahmad Daelamy Yusuf, Fathia Maheswari Nugraha, dan Yasmina Ashfa Zahidah merancang sensor ini dibawah bimbingan Dosen DTE FTUI, Siti Fauziyah Rahman, S.T., M. Eng., Ph.D. Ketiga mahasiswa angkatan 2021 tersebut tergabung dalam Tim Biomaddict.

Diabetes merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Data dari International Diabetes Federation mengungkapkan bahwa 537 juta individu mengidap diabetes secara global pada tahun 2021, angka ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan kedepannya. Tingkat kematian pada pasien pengidap diabetes juga sangat tinggi, sekitar 6.7 juta jiwa. Dari total pengidap diabetes diseluruh dunia, 10% diantaranya merupakan pengidap diabetes melitus tipe-1.

”Dari data ini terlihat bahwa kebutuhan akan alat yang dapat memonitoring kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus Tipe 1 semakin besar. Tim kami melihat bahwa alat monitoring ini membutuhkan bantuan alat biosensor yang mempermudah pemantauan secara real time dan tidak menyulitkan bagi para pasien. Hasil rancangan alat biosensor ini diberi nama Wireless Multicolor Patch Biosensor (WMPB),” ungkap Siti Fauziyah.

Beberapa kelebihan inovasi yang ditawarkan oleh alat biosensor ini, yaitu non-invasif artinya pasien tidak akan mengalami kesakitan, berbasis IoT dan emergency warning yang secara aksesibiltas memudahkan pasien, serta real-time monitoring artinya dapat diawasi secara kontinu.

Alat biosensor WMPB berbentuk stiker yang akan mengalami perubahan warna sesuai dengan kandungan glukosa yang terdeteksi dalam darah. Alat ini juga dilengkapi dengan Bluetooth agar pengguna dapat mengakses data kadar glukosa tersebut secara nirkabel melalui divais personal secara real-time dan kontinu. Untuk menghubungkan alat dengan divais personal, biosensor ini terhubung dengan Printed Circuit Board (PCB) dan dapat dikoneksikan secara nirkabel melalui Bluetooth 5.3. Sensor tersebut telah terverifikasi menghasilkan output deteksi yang akurat dan diharapkan memonitoring kadar glukosa pasien Diabetes Tipe-1.

”Penggunaan stiker pada sensor ini dilakukan dengan melekatkan bagian adhesive tape pada kulit. Nantinya akan terjadi reverse iontophoresis, yaitu pelepasan molekul dari dalam tubuh untuk dapat dideteksi oleh sensor tersebut. Kemudian, glukosa akan tercuplik oleh elektroda. Output elektroda tersebut akan diolah oleh PCB untuk menghasilkan kadar glukosa darah. Hasil pengukuran ini dapat ditampilkan dalam dua macam interface, yaitu pada aplikasi smartphone yang dilengkapi fitur rekam medis dan notifikasi serta indikator warna sensor,” jelas Ahmad Daelamy.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., menyampaikan “Di era modern saat ini, penggunaan teknologi Internet of Things memang menjad marak digunakan karena berdampak tinggi. Inovasi mahasiswa FTUI dalam merancang sensor untuk memudahkan monitoring kadar glukosa pada pasien diabetes tipe 1 sangat mengesankan. Solusi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempermudah pengelolaan kondisi kesehatan mereka. Keberhasilan mahasiswa ini mencerminkan semangat FTUI dalam menghasilkan solusi teknologi yang berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X