Klaster Riset Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI bekerjasama dengan I Care Indonesia mengadakan seminar “Introduction to Hydro Electrical Power Plant” dengan tema Recognizing the potential energy in Indonesia. Seminar ini dilaksanakan 2 hari pada 19 dan 20 April bertempat di Margo Hotel, Depok.
Seminar ini membahas tentang sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Air mulai dari PLTA besar hingga PLTA mikro hidro. Seminar ini membahas secara komprehensif tentang pembangkit listrik tenaga air mulai dari sisi pemerintah sebagai regulator, PLN sebagai operator, perusahaan pengembang dari sisi investor, serta bank sebagai bagian pembiayaan dan peran perguruan tinggi dalam pengembangan.
Seminar ini menghadirkan banyak narasumber yang kompeten diantaranya dari Kementrian ESDM, PLN, Bank Mandiri & Bukopin, beberapa perusahaan pengembang PLTA, serta Dekan FTUI, Prof. Dedi Priadi, DEA yang membawakan materi Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya Manusia di bidang Energi Baru dan Terbarukan.
Beberapa kondisi saat ini yang dapat digarisbawahi adalah kebutuhan energi masih sangat tergantung kepada energi fosil yaitu sekitar 94%. Potensi energi terbarukan relatif besar tetapi pangsa pasarnya masih sangat kecil yaitu 6%.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasi sumber energi terbarukan khususnya energi air diantaranya: pada umumnya pengguna listrik berada jauh dari lokasi sumber daya air, pada umumnya potensi sumber daya air terdapat pada hutan lindung atau hutan konservasi (masalah perizinan), ada kendala yang sangat kental dengan isu sosial dan lingkungan (akuisisi lahan dan pemindahan penduduk), serta terbatasnya kemampuan dan kapasitas dalam mengembangkan PLTA (konsultan, kontraktor, manufaktur lokal, pendanaan lokal).
Berkaitan dengan peran perguruan tinggi dalam pengembangan energi terbarukan, dapat diimplementasikan dalam beberapa kegiatan diantaranya: menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan metode dan merancang sistem energi yang ramah lingkungan serta efisien; melakukan kerjasama dengan industri dan lembaga riset di dalam dan luar negeri; membuat purwa-rupa produk dan konsep usulan kebijakan energi; serta berperan aktif dalam memberikan contoh pemanfaatan energi yang berkelanjutan, pelatihan bersertifikasi internasional dan pusat penyebaran informasi / pengetahuan energi terbarukan. (Humas FT)