Angkutan barang memiliki peran penting dalam menghubungkan supply dan demand sehingga angkutan barang memiliki dampak yang cukup besar pada perekonomian daerah. Di negara kepulauan seperti Indonesia, angkutan barang melibatkan lebih dari satu moda atau angkutan multimoda. Saat ini pengembangan jaringan infrastruktur transportasi belum terintegrasi dan belum ditinjau dari perspektif multimoda.
Sementara itu, banyaknya pemangku kepentingan atau aktor yang terlibat dalam sektor angkutan barang juga menambah kompleksitas perencanaan jaringan multimoda. Dari sisi pemerintah, masing-masing subsektor transportasi berdasarkan moda, memiliki perencanaannya sendiri dan kurang terintegrasi, khususnya dalam transportasi multimoda.
Hal ini diangkat oleh Fitri Indriastiwi dalam disertasinya yang disampaikan pada sidang promosi Doktor terbuka Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang diselenggarakan pada 17 Maret 2023. Fitri mengusulkan model perencanaan strategis yang terintegrasi dari jaringan angkutan barang multimoda.
“Model ini memiliki tujuan untuk mendapatkan manfaat optimal yang diwakili dengan nilai efisiensi dalam sistem angkutan barang. Tujuan model ini adalah untuk meminimalkan selisih total biaya distribusi dari keseluruhan sistem sebelum dan sesudah pengembangan infrastruktur dengan total biaya investasi, operasional, dan pemeliharaan infrastruktur transportasi,” kata Fitri.
Batasan anggaran diperlukan karena terkait dengan peran pemerintah dalam menyusun anggaran untuk sektor transportasi. Hasil penelitian Doktor Fitri yang juga berkiprah di Kementerian Perhubungan ini menjukkan bahwa model ini dapat menyeleksi skenario terbaik pengembangan infrastruktur dari perspektif transportasi multimoda dan bukan uni-moda. Model yang diusulkan ini dapat digunakan.untuk mengintegrasikan perencanaan subsektor transportasi danpada saat yang sama, dapat sekaligus mengembangkan sistem transportasi multimoda yang lebih optimal.
“Tema yang diangkat ini adalah model perencanaan Integrasi jaringan transportasi. yang menjadi perdebatan panjang oleh para pemangku kebjiakan khususnya di sektor transportasi di negara kita. Semoga dengan penelitan pengembangan model perencanaan transportasi multimoda ini nantinya dapat diterapkan sehingga dapat membuat proses transportasi angkutan barang di Indonesia menjadi lebih efisien,” ujar Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Dekan Fakultas Teknik UI.
Disertasi penelitian mengenai Model Integrasi Perencanaan Strategis Jaringan Multimoda Angkutan Barang dengan Pembatasan Alokasi Biaya Infrastruktur ini berhasil mengantarkan Fitri Indrastiwi meraih gelar Doktor. Fitri tercatat sebagai lulusan doktor ke-66 Departemen Teknik Sipil dan ke-498 Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Sidang Promosi dipimpin Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.T., IPU. dengan Promotor Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA. dan ko-promotor Dr. Ir. Nahry, M.T. Sementara tim penguji terdiri dari Ayomi Dita Rarasati, S.T., M.T., Ph.D., Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., Dr. Ir. Andri Rifai, S.T., M.T., M.A., MCE., ASEAN Eng., dan Andyka Kusuma, S.T., M.Sc., Ph.D.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia