id
id

Dua Peneliti UI Terima Penghargaan Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award Berkat Inovasi Teknologi yang Berkelanjutan

Dua peneliti sekaligus dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. dan Dr. Cindy Rianti Priadi, S.T., M.Sc., menerima penghargaan The 2022 (3rd) Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award. Penghargaan yang dimulai sejak 2020 ini merupakan kompetisi inovasi yang mengangkat isu teknologi, sains, dan sosial berdasakan Suistanable Development Goals (SDGs). Bertempat di Gedung Rektorat UI, penghargaan diserahkan oleh pihak Hitachi Foundation yang diwakili oleh Secretary General Hitachi Foundation Taku Yoshida dan Koordinator Hitachi Foundation Reiko Kasai.

Prof. Riri meraih penghargaan pada kategori Encouragement Award berkat inovasinya yang bernama Building Information Modelling (BIM). Inovasi yang diciptakan oleh Guru Besar Departemen Teknik Elektro FTUI ini, bertujuan untuk mendukung kemajuan teknologi yang penting dalam proyek bangunan.

“Melalui teknologi Blockchain yang saat ini menjadi tren untuk penanganan data, saya merancang sistem bernama Blockchain-based Sustainable Building Information Modelling. Sistem ini tidak hanya mendukung pengimplementasian SDGs poin ke-11, yaitu Sustainable Cities and Communities, tetapi juga berusaha mendukung urbanisasi yang berkelanjutan. Ditujukan untuk membantu pengerjaan proyek bangunan yang berkelanjutan, rancangan sistem ini sangat erat berhubungan dengan target yang ingin dicapai oleh UI GreenMetric,” ujar Prof. Riri yang juga menjabat Ketua UI GreenMetric.

Sementara itu, Dr. Cindy meraih penghargaan Outstanding Innovation Award berkat Toren Biogas (Torbi) yang dirancangnya. Torbi mampu mengolah sampah organik dan menghasilkan biogas sebagai sumber energi ramah lingkungan. Torbi dirancang untuk mengatasi masalah sampah organik dan juga mendukung SDGs poin ke-12, yaitu tanggung jawab atas konsumsi dan produksi berkelanjutan.

“Berawal dari banyaknya keluhan masyarakat karena masalah sampah dan tentunya menjadi sarang penyakit, tergeraklah untuk membuat solusi yang berkesinambungan dan ramah lingkungan. Alat ini mampu mengolah hingga 90kilogram sampah organik per hari dan menghasilkan biogas untuk memasak selama 30 hingga 60menit per hari,” ujar Dr. Cindy yang juga merupakan Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI.

Mewakili Hitachi Foundation, Taku Yoshida menyampaikan bahwa sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2020, Asia Innovation Award bertujuan untuk mempromosikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang membantu memecahkan masalah sosial dan mewujudkan masyarakat berkelanjutan di kawasan ASEAN. Penghargaan ini memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang prestasinya luar biasa dalam riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah memberikan manfaat positif bagi kepentingan publik.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., turut memberikan apresiasi atas prestasi dua peneliti FTUI yang diraih pada Rabu (30/8). Ia mengatakan, “Pencapaian Prof. Riri dan Dr. Cindy dalam ajang Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2023 ini adalah bukti nyata dari komitmen FTUI dalam mendukung riset dan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Ini juga merupakan dorongan bagi seluruh anggota akademik FTUI dan mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjawab tantangan global. Kami sangat bangga dengan pencapaian mereka dan berharap prestasi ini akan memotivasi banyak lagi peneliti muda di Indonesia.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X