id
id

Mahasiswa FTUI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi Untuk Atasi Potensi Urbanisasi IKN

Dalam rangka pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, terdapat perubahan besar dalam fokus pembangunan, yang kini beralih dari orientasi Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris. Tujuan utamanya adalah untuk meratakan perkembangan ekonomi dan pembangunan, sambil memperbaiki tata kelola pemerintahan. Namun, pemindahan dan pembangunan IKN juga berpotensi memicu urbanisasi yang tidak terkendali, yang bisa memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Menghadapi tantangan ini, mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DSTL) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang proyek yang diberi nama “UNGRAVITY” (Upgrade Integrated Vertical City). UNGRAVITY adalah konsep kota vertikal yang dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek keberlanjutan, termasuk kemandirian energi, pangan, sanitasi, dan optimalisasi mobilisasi di setiap bagian kota. Rancangan kota vertikal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan urbanisasi yang berpotensi mengurangi lahan hijau di IKN.

Rancangan UNGRAVITY menghantarkan Dicky Prasetyo (2021), Priscilla Tiffany (2021), Nathaniel Januardo (2021), Fayza Ardani (2021), dan Yedija Agrisa (2021) memenangkan pendanaan dalam kategori Gagasan Futuristik (GFT) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Pengumuman ini dilakukan pada Agustus 2023 sebagai bagian dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 36 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. PKM bertujuan untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan kemampuan penelitian mahasiswa serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan.

Proyek UNGRAVITY dirancang di bawah bimbingan dosen DTSL FTUI, Dr. Nyoman Suwartha, S.T., M.T., M.Agr, dan mengusung berbagai konsep keberlanjutan. Dr. Nyoman menyampaikan beberapa keunggulan konsep kota vertikal ini, ”Pertama, konsep ini melibatkan kemandirian energi dalam tata letak wilayah pemukiman kota vertikal, mengadopsi prinsip Cerda Plan untuk mencegah urban sprawl. Kedua, proyek ini mengoptimalkan produksi pangan dengan teknik pertanian vertikal mandiri (autonomous vertical farming) yang dikelola secara otomatis dengan Internet of Things (IoT). Ketiga, manajemen sanitasi yang efisien diwujudkan melalui teknologi pengolahan air terbarukan untuk mendaur ulang air. Terakhir, sistem Transit Oriented Development (TOD) diintegrasikan untuk mendukung dan mempersingkat mobilitas dalam kota bagi para penghuninya.”

Dicky menyampaikan bahwa konsep UNGRAVITY merupakan kawasan yang dirancang untuk mencegah perluasan kota dan memaksimalkan penggunaan lahan hijau. ”Dengan konsep ini, IKN akan memiliki ruang terbuka hijau (RTH) seluas 70% dari total luas kota. RTH ini akan berfungsi sebagai ruang publik, penunjang kesehatan mental, dan penunjang interaksi penduduk. Konsep kota vertikal akan membawa dampak positif bagi lingkungan dengan menciptakan lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat mengurangi pemanasan global dan melestarikan lahan pertanian,” kata Dicky.

Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Dekan FTUI, menambahkan, “Rancangan kota UNGRAVITY adalah gagasan futuristik yang inovatif. Ini menciptakan rencana untuk kota berkelanjutan yang mampu mengatasi tantangan urbanisasi di masa depan. Harapannya, konsep kota vertikal ini akan mempersiapkan Ibu Kota Negara Nusantara untuk menghadapi potensi urbanisasi yang akan datang.”

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X