id
id

Guru Besar Bioengineering UC Berkeley Beri Kuliah Umum di FTUI, Angkat Isu Bahan Nano untuk Bidang Biomedis, Biosensor, dan Bioenergi

Profesor Lee Seung-Wuk, seorang pakar nano yang berasal dari University of California, Berkeley (UC Berkeley), memberikan kuliah umum di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dengan judul “Bioengineering Material Assembly and Application.” Acara kuliah umum ini diadakan di Smart Meeting Room (SMR) Makara 04, Gedung Dekanat Lantai 1 FTUI, pada tanggal 10 Oktober dan 12 Oktober 2023.

Profesor Lee adalah seorang Guru Besar di bidang Bioengineering di UC Berkeley, Amerika Serikat, yang telah mengabdikan diri untuk meneliti bahan nano yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang biomedis, biosensor, dan bioenergi. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Lee memanfaatkan pendekatan yang menggabungkan kimia dan biologi untuk menciptakan bahan nano yang terdefinisi dengan baik. Tujuannya adalah untuk menyelidiki fenomena kompleks dan mengembangkan bahan baru yang bersifat biomimetik.

Dalam paparannya, Profesor Lee menjelaskan, “Dalam alam, makromolekul berbentuk heliks seperti kolagen, kitin, dan selulosa memiliki peran yang sangat penting dalam morfogenesis dan fungsi berbagai bahan yang memiliki struktur hierarki. Saat morfogenesis terjadi, makromolekul kiral ini disekresikan dan mengalami perakitan templat sendiri. Ini adalah proses di mana berbagai faktor kinetik mempengaruhi perakitan blok penyusun yang membentuk struktur non-ekuilibrium.”

Sebuah makromolekul individu dapat membentuk berbagai struktur fungsional ketika dirakit sendiri dalam berbagai kondisi. Sebagai contoh, kolagen tipe I membentuk jaringan kornea transparan dari serat nematik yang tersusun secara ortogonal, jaringan kulit berwarna khas dari serat kolesterik, dan jaringan yang mengalami mineralisasi dari serat yang tersusun secara hierarkis.

Profesor Lee menambahkan, “Bahan-bahan alami memiliki tingkat kompleksitas fungsional dan struktural yang melebihi kemampuan metode fabrikasi yang ada saat ini, baik dalam pendekatan top-down maupun bottom-up. Namun, penggunaan self-templating masih belum dieksplorasi sepenuhnya dalam rekayasa bahan sintetis. Dalam seminar saya, saya akan menunjukkan bagaimana kami berhasil menciptakan bahan nano fungsional menggunakan partikel koloid kiral (fagM13) dengan proses yang sederhana. Proses satu langkah ini menghasilkan film supramolekul dengan urutan jangka panjang yang menunjukkan berbagai tingkat organisasi hierarki dan struktur heliks.”

Prof. Lee lanjut menjelaskan bahwa melalui proses perakitan bahan templat mandiri, kami berhasil menciptakan berbagai struktur supramolekul yang bersifat biomimetik. Bahan yang dihasilkan ini memiliki sifat optik dan fotonik khas, dan dapat digunakan sebagai reflektor/filter kiral serta matriks warna struktural. Kami juga akan membahas bagaimana bahan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan nano fungsional dalam konteks aplikasi biomedis, biosensor, dan bioenergi.

Acara ini disambut baik oleh Dekan FTUI, Prof. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dari kesempatan terpisah Prof. Heri mengatakan bahwa “Topik yang diangkat oleh Profesor dari Universitas bergengsi di dunia ini sangat menarik untuk diteliti, bahwa perakitan manufaktur bisa dimanfaatkan untuk bidang aplikasi biomedis, biosensor, dan bioenergi. Konsep perakitan manufaktur ini membuka peluang yang sangat menjanjikan dalam bidang aplikasi biomedis, biosensor, dan bioenergi. Saya berharap bahwa pengetahuan yang disampaikan oleh Profesor Lee akan memberikan inspirasi kepada para mahasiswa dan peneliti di FTUI dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan penelitian.”

Profesor Lee Seung-Wuk memperoleh gelar B.S dan M.S dari Korea University, serta gelar Ph.D. dari Universitas Texas. Setelah menyelesaikan beasiswa pasca doktoral di Lawrence Berkeley National Lab, ia bergabung dengan fakultas UC Berkeley pada tahun 2006, dan kemudian dipromosikan menjadi Associate Professor pada tahun 2011, dengan jabatan penuh sebagai profesor pada tahun 2015. Selain itu, Profesor Lee juga menjabat sebagai Associate Director di Pusat Sistem Nanomekanis Terpadu di UC Berkeley dan Ilmuwan Divisi Biosains Fisik di Lawrence Berkeley National Lab.

Penghargaan yang telah diraih oleh Profesor Lee termasuk R&D 100 Award tahun 2013 dan 2015, serta penghargaan NSF CAREER. Penelitian yang sedang berlangsung oleh Dr. Lee telah terpilih sebagai salah satu dari 12 penelitian unggulan yang dipilih oleh National Science Foundation pada masa pemerintahan Presiden Obama untuk laporan kepada Kongres Amerika Serikat yang berjudul “Manufacturing Goes Viral” tahun 2014. Selain itu, penelitiannya juga terpilih sebagai salah satu dari lima penelitian terdepan dalam bidang Nanomanufaktur Masa Depan oleh Scientific American pada tahun 2013.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X