id
id

Smart City Logistics Jadi Solusi Keberlanjutan Kota Dan Sistem Transportasi Kota

Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Transportasi Barang, Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI). Prosesi pengukuhan yang dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., tersebut dilaksanakan di Makara Art Center, Kampus UI Depok, pada Rabu (1/11). Prof. Nahry dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Smart City Logistics: Solusi untuk Keberlanjutan Kota dan Sistem Transportasi Kota”.

Dalam pidatonya, Prof. Nahry menyampaikan bahwa pertumbuhan urbanisasi, meningkatnya pendapatan, serta berkembangnya e-commerce mempercepat aktivitas pergerakan barang di Indonesia, yang menimbulkan tekanan pada rantai pasok dan logistik di perkotaan. Namun, metode konvensional dalam pengelolaan rantai pasok, logistik, dan transportasi, tidak lagi mampu menghadapi tantangan tersebut sehingga diperlukan pendekatan dan teknologi baru yang dapat memodernisasi logistik kota secara berkelanjutan.

“Berbagai solusi logistik kota telah dikembangkan oleh berbagai kota di dunia, yang dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok kebijakan, yaitu solusi terkait supply management, demand management, infrastruktur, penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dan Intelligent Transport System (ITS), kendaraan ramah lingkungan, kolaborasi publik dan swasta, dan reverse logistics. Tujuan dari solusi-solusi tersebut adalah keberlanjutan logistik kota pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” kata Prof. Nahry.

Prof. Nahry secara kritis meninjau solusi-solusi transportasi kota yang ada. Menurutnya, pendekatan Jaringan Berbasis Rantai Pasok merupakan pendekatan yang penting diperhatikan di dalam perencanaan logistik kota dan jaringan logistik umumnya melibatkan banyak kota. Oleh karena itu, perencanaan logistik kota memerlukan pendekatan sistem jaringan yang mengintegrasikan semua titik dalam sistem. Pendekatan ini memerlukan identifikasi rantai pasok dari setiap komoditas utama serta memetakan titik produksi, konsumsi, dan aktivitas logistik sehingga dapat memperlancar arus barang dari titik asal hingga titik tujuan.

Selanjutnya, Prof. Nahry menekankan bahwa sistem transportasi barang kota juga tidak mungkin mengandalkan moda jalan raya menggunakan truk, mengingat angkutan umum dan transportasi barang harus berbagi kapasitas jalan. Di sisi lain, untuk alasan keberlanjutan kota, kapasitas infrastruktur jalan tidak mungkin untuk terus ditambah. Oleh sebab itu, perlu diberlakukan shifting moda transportasi barang dari truk ke moda kereta ataupun moda laut. Dalam hal ini, penggunaan moda kereta ataupun moda laut adalah dalam kerangka sistem transportasi intermodal dari sistem rantai pasok jarak jauh.

Kerja sama pemerintah dan badan usaha di dalam logistik kota dinilai menjadi komponen penting. Melihat situasi di Indonesia, pemerintah kota sebagai fasilitator, regulator dan integrator sistem logistik nasional perlu memberikan perhatian lebih pada penataan sistem logistik kota melalui smart planning dan smart technology. Hal ini dapat dilakukan menggunakan berbagai praktik pengelolaan logistik kota seperti layanan Parcel Lockers, pengiriman menggunakan drone, Internet of Things (IoT) dan Crowd Logistics.

Sementara itu, manajer logistik di perusahaan swasta sebagai pelaku utama dari operasional transportasi barang kota juga perlu menerapkan Green Logistics di perusahaan melalui konsep eco- driving bagi pengemudi truk. Menurut Prof. Nahry, hal ini dapat memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan lewat penghematan bahan bakar serta pengurangan potensi kecelakaan. Untuk meningkatkan motivasi, pemerintah dapat memberikan apresiasi bagi perusahaan yang menerapkan Green Logistics, yang kemudian juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Dalam orasinya, Prof. Nahry membahas isu-isu yang sangat relevan dan mendesak dalam konteks perkembangan urbanisasi yang pesat di Indonesia dan di seluruh dunia. Konsep “Smart City Logistics” adalah pendekatan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kompleks dalam mobilitas kota dan transportasi barang di era modern. Penelitian ini membantu kita untuk lebih memahami bagaimana teknologi, data, dan inovasi dapat digunakan untuk mengoptimalkan transportasi kota, mengurangi kemacetan, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan keberlanjutan secara keseluruhan.”

Sebelum melakukan kajian tentang keberlanjutan kota dan sistem transportasi kota, Prof. Nahry telah banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah The Integrated Strategic Planning of Multimodal Freight Transport Network Under Infrastructure Budget Limitation (2023); Speed Heterogeneity and Accident Reduction in Mixed Traffic (2023); dan Model Development of Ride Splitting Service with Resource Sharing Scheme on Ride Sourcing (Online Taxi) Services in Jakarta (2021).

Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T., menamatkan S1 Teknik Sipil di Universitas Indonesia pada 1988; menyelesaikan Program Magister Teknik Sipil di Universitas Indonesia pada 1997; dan memperoleh gelar Doktor Teknik Sipil di Universitas Indonesia pada 2011. Pada 2023, Prof. Nahry mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Republik Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Keuangan Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI.

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Nahry turut dihadiri oleh Guru Besar FT Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dan Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., ASEAN.Eng.; Guru Besar FT Universitas Tarumanegara, Prof. Ir. Leksmono Suryo Putranto, M.T, Ph.D.; Direktur Utama PT Austindo Nusantara, Mohammad Fitriyansyah; serta Ketua Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO), Dr. Kyatmaja Lookman, BCom., S.H., M.B.A., Ak.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X