Lima mahasiswa Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan inovasi material pesawat terbang yang berkelanjutan. Tergabung dalam tim KUTECH ENGINEERING, mereka memanfaatkan material alami serat sisal atau sisal fiber sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan karbon dan kaca pada bagian interior pesawat.
Di bawah bimbingan Prof. Dr.-Ing. Nandy Setiadi Djaya, Guru Besar Departemen Teknik Mesin FTUI, tim inovatif ini beranggotakan Josiah Enrico Syefatiawan, Dhifan Kemal Akbar, Revaldy Putra Agatha, Yasmine Karenita Siregar (Angkatan 2019) dan Soultan Aliefiansyah (Angkatan 2020).
Josiah Enrico Syefatiawan, salah seorang anggota tim KUTECH ENGINEERING mengatakan, “Ide ini muncul karena kami merasa perlu mengembangkan teknologi yang mendukung keberlanjutan dalam industri penerbangan. Kami mencari solusi alternatif dalam material pesawat dengan memanfaatkan bahan alam seperti sisal fiber yang memiliki potensi sebagai penguat untuk komposit polimer. Di luar fungsinya untuk alat tradisional, sisal fiber memiliki potensi untuk digunakan sebagai material dalam industri pesawat terbang dan otomotif.”
Sisal (Agave Sisalana) merupakan tanaman penghasil serat alam yang sangat potensial dengan keunggulan serat yang kuat, tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui, dan ramah lingkungan. Serat yang diekstrak dari daun Agave Sisalana dikenal juga dengan sebutan serat sisal. Awalnya, serat sisal banyak digunakan untuk membuat tali-temali, seperti tali pengikat daun tembakau di Madura dan karung goni untuk kemasan produk pertanian. Namun, saat ini, serat alam sisal dapat diaplikasikan secara lebih luas, termasuk untuk keperluan industri rumah tangga hingga komponen interior mobil.
“Penggunaan sisal fiber ini memiliki keunggulan karena sifatnya yang ringan, tahan api, dan kuat. Dengan karakteristik ini, sisal fiber mampu menggantikan material-material seperti serat karbon dan serat kaca yang memerlukan konsumsi energi besar dalam proses pembuatannya dan sulit untuk didaur ulang. Harapannya, penggunaan material sisal fiber akan mengurangi biaya produksi panel interior pesawat dan secara signifikan meningkatkan aspek keberlanjutan dalam teknologi penerbangan,” ujar Dhifan Kemal Akbar.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. mendukung penuh inovasi mahasiswa Departemen Teknik Mesin tersebut. Ia mengungkapkan, “Pemanfaatan bahan alam adalah peluang yang sangat relevan dalam mendukung perkembangan industri, terutama dalam sektor dirgantara.
Di era saat ini yang menekankan pentingnya aspek keberlanjutan, semoga ide ini dapat menjadi alternatif dalam pembuatan pesawat terbang. Inovasi yang diusung oleh mahasiswa FTUI memberikan kontribusi berarti dalam menciptakan solusi berkelanjutan dalam industri penerbangan.”
Inovasi mahasiswa UI ini membuktikan bahwa solusi inovatif yang ramah lingkungan dapat memainkan peran kunci dalam transformasi industri penerbangan. Lebih lanjut, penemuan ini memberikan kesempatan bagi produsen pesawat untuk mereduksi jejak karbon mereka dan memanfaatkan material yang lebih berkelanjutan dalam produksi pesawat terbang di masa depan.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia