Efek rumah kaca, atau greenhouse effect yang membawa konsekuensi serius bagi lingkungan, telah menjadi isu utama sejak abad ke-19. Kalimat ini membawa peserta acara Future Energy Talks untuk masuk dalam topik yang disampaikan oleh Prof. Niall MacDowell dengan judul “Getting Real About Net Zero.” Acara ini dilakasankan pada Jumat (20/10) di ruang K.301, Gedung K, Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan dimoderatori oleh Dr.Eng. M. Akita Indianto, dosen muda dari program studi Magister Interdisiplin Teknik Sistem Energi FTUI.
Prof. Niall membuka pintu diskusi dengan melihat Perjanjian Iklim Paris 2015 yang bertujuan membatasi perubahan iklim di bawah 2°C, dengan target ideal 1,5°C. Dalam paparannya, Prof. Niall mengajukan pandangan kritis terhadap upaya mencapai net zero emission. Baginya, mencegah penggunaan produk minyak hanyalah gagasan sederhana untuk menjawab tantangan yang sebenarnya jauh lebih kompleks.
Prof. Niall berpendapat bahwa istilah net zero ini memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang mendalam. Beliau menyoroti kesenjangan antara kebijakan pengurangan emisi dan persyaratan teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai net zero emission. Dalam konteks ini, teknologi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) menjadi kunci untuk meminimalkan biaya transisi energi. “Ketersediaan CCS menjadi integral dalam transisi net zero dengan biaya terendah, tanpa kecuali di tingkat nasional. Belum ada negara yang menganggap CCS tidak bernilai,” ungkapnya.
“Kami berharap acara ini dapat mendorong terlaksananya pertukaran ilmu antara para akademisi dan pelaku industri dalam proses transisi energi di negara kita. Kami juga berharap dapat terjadi kolaborasi, baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang untuk menemukan ide-ide baru untuk pengembangan proyek-proyek baru dalam bidang sistem energi,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dalam sambutannya.
Profesor Niall Mac Dowell adalah seorang Profesor di bidang Teknik Sistem Energi di Imperial College London. Beliau adalah seorang Insinyur Chartered, anggota IChemE dan Royal Society of Chemistry. Penelitiannya difokuskan pada pemahaman transisi menuju ekonomi rendah karbon. Dalam acara ini turut hadir Senior Vice President, Research, Technology & Innovation PT Pertamina, Dr. Oki Muraza, Vice President of Energy Transition and Climate Change PT PLN, Anindita Satria Surya, M.T., dan Kepala Unit Pendidikan dan Penelitian Interdisiplin Keteknikan, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia