id
id

Prof. Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng.: Sistem Penggerak Kendaraan Listrik Jadi Komponen Kunci Menuju Transportasi Yang Lebih Bersih

Prof. Feri Yusivar, M.Eng., guru besar Electric Drives and Motor Control, Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060 sebagai bagian dari transisi energi global. Pemerintah telah menyusun suatu Peta Jalan Transisi Energi yang mencakup proyeksi pertumbuhan kendaraan listrik di setiap akhir dekade menuju tahun 2060. Namun, Peta Jalan Kendaraan Listrik Indonesia dianggap masih konservatif karena belum memasukkan variabel-variabel teknologi baru yang akan muncul di kemudian hari.

Hasil kajian sistematis dari Prof. Feri dan tim peneliti menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi adopsi hingga 100 juta kendaraan listrik pada 2060, 30 persen di atas proyeksi pemerintah. Tingginya angka adopsi mobil listrik di Indonesia didorong oleh lima faktor utama, yakni hadirnya teknologi Artificial Intelligence (AI), infrastruktur andal, perubahan kebijakan, perubahan pandangan generasi muda, dan lanskap geografi Indonesia di mana listrik telah masuk lebih awal dari pada Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kondisi dan potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Penjualan mobil listrik di Indonesia pada semester I tahun 2023 mencatatkan peningkatan yang sangat signifikan. Jumlah unit yang terjual menembus angka 23.260 unit. Ini merupakan kenaikan yang sangat dramatis jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 2022, di mana penjualan hanya mencapai 3.535 unit. Kenaikan sebesar 557,99 persen ini mencerminkan adanya perubahan besar dalam penerimaan pasar Indonesia terhadap kendaraan listrik,” kata Prof. Feri.

Hal itu disampaikannya pada pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam Bidang Electric Drives and Motor Control, Teknik Elektro, FTUI. Prosesi pengukuhannya dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. di Balai Sidang, Kampus UI, Depok, pada Rabu (29/11). Pada saat itu, ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peluang dan Tantangan Kemandirian Teknologi Sistem Penggerak Kendaraan Listrik di Indonesia”.

Katanya, kendaraan listrik didukung oleh komponen-komponen utama yang terintegrasi, di antaranya baterai traksi, inverter, controller, dan motor traksi dan charger. Menurut Prof. Feri, sistem penggerak pada kendaraan listrik merupakan komponen kunci dalam transisi menuju transportasi yang lebih bersih. Sistem ini melibatkan motor traksi listrik dan elektronik daya yang berperan vital dalam sistem propulsi kendaraan canggih. Sistem penggerak dalam kendaraan listrik dapat meningkatkan efisiensi dan kepadatan daya kendaraan, juga memastikan solusi kendaraan yang ekonomis dan layak pasar.

Pada hakikatnya, mengendalikan motor atau mesin listrik adalah mengendalikan torsi dan fluksi motor dengan cara mengendalikan arus listrik motor. Awalnya, mengendalikan torsi dan fluksi motor dengan mengontrol arus listrik yang bolak-balik tiga fasa sangat sulit. Namun, dengan ditemukannya konsep transformasi komponen arus 3 fasa menjadi 2 fasa dalam sumbu acuan yang berputar, pengendalian torsi dan fluksi motor melalui arus motor yang ditransformasikan menjadi arus 2 fasa menjadi mungkin.

Metode ini melibatkan pemetaan arus motor 3 fasa ke dalam sumbu acuan, dalam hal ini sumbu d dan sumbu q. Dengan mengendalikan arus sumbu d, maka secara tidak langsung kita mengendalikan fluksi motor. Sementara pengendalian arus sumbu q secara tidak langsung memungkinkan pengendalian torsi motor. Metode pengendalian fluksi motor dan torsi motor secara terpisah ini disebut pengendali vector atau Vector Control.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Penelitian Prof. Feri yang menekankan bahwa kemandirian dalam teknologi sistem traksi kendaraan listrik memiliki manfaat penting bagi masa depan industri otomotif. Hal ini terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan polusi udara. Kendaraan listrik menawarkan peningkatan dalam hal keselamatan, kontrol, dan efisiensi energi dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil.”

Sebelum melakukan kajian tentang teknologi sistem penggerak kendaraan listrik, Prof. Feri telah banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah Improved Current and MTPA Control Characteristics Using FEM-Based Inductance Maps for Vector-Controlled IPM Motor (2023); Autonomous Human and Animal Classification Using Synthetic 2D Tensor Data Based on Dual-Receiver mmWave Radar System (2023); dan System modeling of gear-shifting on automated manual transmission system based on integrated control of induction motor (2021).

Prof. Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng. menamatkan S1 Teknik Elektro di Universitas Indonesia pada 1992; menyelesaikan Program Magister di bidang Electric Drives and Motor Control di Waseda University, Jepang pada 2000; dan memperoleh gelar Doktor bidang Electric Drives and Motor Control di Waseda University, Jepang pada 2003. Pada 2021, Prof. Feri mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Dharma Makara untuk pengabdian 25 Tahun dari FTUI. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Research Center for Advanced Vehicle (RCAVe) FTUI.

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Feri turut dihadiri oleh Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November, Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng.; Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Profesor Riset Universitas Komputer Indonesia, Prof. Dr.-Eng. Estiko Rijanto, M.Eng.; Guru Besar Universitas Jendral Soedirman, Prof. DR. Eng. Ir. Suroso ST, M.Eng.; Direktorat Fasilitasi Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Wisnu Sardjono; Direktur PT Mobil Anak Bangsa, Bambang Tri Supandji; dan Direktur PT. NSAD, Nur Hidayat.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X