id
id

FTUI Jadi Tuan Rumah Hyper Interdisciplinary Conference (HIC) 2023

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Leave a Nest Malaysia telah melaksanakan Hyper Interdisciplinary Conference (HIC) di Indonesia 2023 (18/11). Acara HIC Indonesia ke-2 ini, berhasil mempertemukan 135 peserta, termasuk 30 presenter poster, 13 presenter tech splash, 9 presenter research splash, 1 pembicara utama, 9 panelis, dan menampilkan 10 stan pameran. Konferensi internasional ini dharapkan dapat menjadi panggung penting yang memfasilitasi kolaborasi dan menggali solusi inovatif dengan menyatukan para ahli dari berbagai bidang di Jepang dan Indonesia.

Penyelenggaraan HIC Indonesia ke-2 merupakan hasil kolaborasi antara Leave a Nest Malaysia, FTUI selaku mitra strategis dan Real Tech Holdings Singapore sebagai mitra utama. Dompet Dhuafa dan MiCAN Technologies juga turut berpartisipasi sebagai mitra komunitas dan mitra acara, masing-masing.

Dr. Hadi Akbar Dahlan, Ketua Panitia HIC Indonesia ke-2, membuka konferensi dengan menekankan signifikansi tema “Transformasi Horison Kesehatan di Indonesia.” Dr. Hadi menyoroti pentingnya kolaborasi bukan hanya di kalangan peneliti tetapi juga antara industri dan akademisi, sejalan dengan tujuan HIC Indonesia 2023 sebagai pusat penciptaan pengetahuan baru.

Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Dekan FTUI menyoroti sinergi antara Hyper Interdisciplinary Conference dan pembangunan gedung baru yang didedikasikan untuk pendidikan teknik antardisiplin dalam sambutannya. ”Peran pendidikan kewirausahaan untuk masa depan bangsa di FTUI saat ini diampu oleh Unit Kewirausahaan dan Inovasi yang dipimpin oleh Dr. Sahlan. Unit ini diharapkan dapat memupuk semangat wirausaha pada mahasiswa FTUI. Besar harapan saya bahwa konferensi ini akan menjadi awal baru untuk kolaborasi semua pihak terkait.”

Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan keynote speech oleh Dr. Prasandhya Astagiri Yusuf yang memfokuskan pada dua topik: Transformasi layanan rujukan dan Transformasi teknologi kesehatan. Beliau membahas Transformasi Nasional Kesehatan Indonesia, mengungkapkan rencana Indonesia untuk memproduksi vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis sendiri pada periode 2022 hingga 2025.

Diskusi panel pertama menampilkan Mr. Kazuo Miyazaki (CEO MiCAN Technologies) yang menampilkan presentasi berjudul “Pengembangan kit tes untuk memprediksi keparahan demam berdarah menggunakan teknologi sel punca.”

Diskusi panel yang pertama ini menampilkan tiga panelis, Dr. Siti Fauziyah Rahman (Direktur Pusat Penelitian Teknik Biomedis, Universitas Indonesia), Dr. Hasballah Zakaria (Dosen Teknik Biomedis dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Prof. Dr. Bachti Alisjahbana (Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Dipandu oleh Dr. Tanami Shuhei sebagai moderator, diskusi panel ini membahas komponen penting untuk meningkatkan kualitas hidup di Indonesia, termasuk kesadaran kesehatan, aksesibilitas perangkat pemantauan kesehatan, dan penelitian antardisiplin. Deteksi dini, yang difasilitasi oleh perangkat yang mudah diakses, muncul sebagai perubahan potensial dalam pelayanan kesehatan.

Sesi Research Splash memamerkan terobosan dari 9 presenter poster terpilih dari 40 poster yang diajukan, memberikan platform untuk diskusi interaktif. Setiap presenter diberi tiga menit untuk mempresentasikan terobosan penelitian mereka di hadapan audiens. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk memamerkan ide-ide inovatif dan temuan penelitian mereka yang terkait dengan bidang kesehatan.

Setelah presentasi, sesi poster dimulai di area lantai dasar, di mana peserta memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih aktif dengan para presenter dan mendiskusikan penelitian mereka dengan lebih rinci. Sesi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan ide di antara peneliti dan peserta, mendorong kolaborasi dan kemajuan dalam bidang yang berkontribusi pada peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Seiring dengan sesi poster, Real Tech Holdings (RTHD) Singapura juga mengorganisir klinik startup. Perwakilan RTHD yang hadir, Ms. Shoko Suzuki, bertemu dengan 6 startup lokal untuk diskusi singkat. Format diskusinya adalah presentasi 5 menit oleh startup lokal diikuti oleh diskusi 10 menit. Berikut adalah startup Indonesia yang bertemu dengan Ms. Shoko Suzuki selama sesi ini: Karla Bionics, PT Intala, eHealth.co, ATM Sehat, Dandos skin, dan ReservoAir.

Panel Sesi 2, yang dipimpin oleh Dr. Suzianti Iskandar Vijaya menampilkan Mr. Haryo Mojopahit (General Manager Communication and Strategic Alliance) dari Dompet Dhuafa, Mr. Andi Nusa Patria (Co-founder and Chief Sustainability Officer) dari JALA Tech, dan Dr. Malikul Ikram (Direktur R&D) dari PT Biops Agrotekno.

Poin kunci dari sesi ini adalah menjelajahi tantangan dalam menghasilkan sumber protein berkualitas tinggi dan berkelanjutan dari budidaya perikanan dan produk pertanian segar. Di kedua lanskap perikanan dan pertanian, tidak hanya adopsi teknologi yang penting, tetapi sistem yang berkelanjutan diperlukan untuk memfasilitasi pengembangan hulu dan hilir, dan membuat rantai nilai lebih berkelanjutan, transparan, efisien, dan adil, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Meskipun Indonesia kaya akan sumber daya alam yang baik secara geografis, ada isu yang mengkhawatirkan terkait stunting pada anak-anak. Masalah stunting pada anak-anak tidak hanya disebabkan oleh akses terbatas ke makanan bergizi, biasanya karena kemiskinan, tetapi juga oleh kebiasaan makan mereka. Upaya lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak agar makan makanan sehat dan tidak bergantung pada makanan yang kurang bergizi, terutama makanan cepat saji. Semua panelis berharap dapat menginisiasi kolaborasi lintas batas dan bekerja pada isu mendesak ini di Indonesia.

Sesi Tech Splash, sebagai pasangan dari sesi Research Splash, menampilkan 13 startup, mempresentasikan solusi inovatif di bidang kesehatan. Lineup presenter termasuk PtBio Inc., CULTA Inc., Endo-phyte Inc., Wizray Co., Ltd., FiberCraze Corporation, HYDRONEXT, Solafune, Inc., Karla Bionics, PT Intala Insan Cendekia, PT. BIOPS Agrotekno, ReservoAir, PT. Telehealth Indonesia, dan MYCL.

Sesi penutupan, disponsori oleh Euglena Co., Ltd., dimulai dengan presentasi pembukaan oleh Dr. Kengo Suzuki, Chief Technology Officer mereka. Sesi panel ini, dipandu oleh Dr. Enrico Gianino dari Euglena Co., Ltd., para panelis memperkenalkan proyek SATREP dan melibatkan panelis terkemuka dari Institut RIKEN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Tokyo dalam diskusi tentang potensi dampaknya pada masyarakat Indonesia.

Leave a Nest Malaysia menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada mitra, pembicara, panelis, peneliti, mahasiswa, dan relawan atas kontribusi mereka terhadap keberhasilan HIC ke-2 di Indonesia 2023. Diharapkan acara ini memicu ide-ide baru, kolaborasi, dan inovasi di sektor pemerintah, swasta, universitas, startup, dan peneliti, mendorong pertumbuhan ekonomi, kemajuan akademis, dan penerapan teknologi untuk manfaat sosial.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X