Bencana alam, seperti tanah longsor, gempa bumi, penurunan muka tanah, kerap terjadi di permukaan bumi. Teknologi remote sensing berguna dalam memantau kondisi bumi, baik sebelum maupun setelah terjadinya bencana alam. Namun, proses pemantauan ini seringkali terkendala oleh cuaca. Karena itu, dibutuhkan sensor yang akurat yang dapat bekerja di semua cuaca, baik siang maupun malam.
Dalam kuliah umum bertajuk “Development of Innovative Microwave Remote Sensors for Disaster and Environmental Monitoring”, yang dilaksanakan pada hari Senin (4/12) di Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) ini, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., memberikan penjelasan tentang pemanfaatan teknologi remote sensing (pencitraan) untuk penelitian mengenai permukaan bumi. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan teknologi yang telah dikembangkannya untuk pemanfaatan ini, yaitu Circular Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR). Keunggulan dari teknologi ini adalah pencitraan yang akurat dan dapat menembus awan.
”Teknologi ini, tidak hanya berfungsi sebagai pemantauan untuk bencana alam, tetapi juga banyak hal. Diantaranya perlindungan sumber daya alam di laut dari penangkapan ikan ilegal, pencarian dan penyelamatan korban bencana alam, batas wilayah ilegal, pemantauan infrastruktur, hingga misi anti-teroris,” jelas Prof. Josaphat.
“Teknologi remote sensing memiliki potensi besar dalam memantau kondisi bumi, terutama dalam menghadapi bencana alam dan tantangan lingkungan. Inovasi Prof. Josaphat, Circular Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR), memiliki beragam aplikasi mulai dari pemantauan bencana alam hingga perlindungan sumber daya alam di laut. Semoga kuliah tamu ini memberikan insight dan inspirasi bagi para mahasiswa FTUI untuk mengembangkan teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, kata Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, Dekan FTUI.
Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D. merupakan dosen di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Beliau juga merupakan professor bidang Health and Disease Omics Center di Faculty of Medicine, Chiba University. Sepanjang perjalanan karirnya, Prof. Josaphat telah menerbitkan lebih dari 140 jurnal, mengikuti lebih dari 500 konferensi, dan menerbitkan 17 judul buku. Bidang keahlian beliau meliputi, Synthetic Aperture Radar (SAR), Ground Penetrating Radar (GPR), Mobile Satellite Communications, Antennas Development for Various Application, Unmanned Aerial Vehicle (Drone), dan Microsatellite.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia