id
id

Boeing Indonesia dan FTUI Diskusi Tentang Material Alternatif untuk Interior Pesawat Terbang yang Ramah Lingkungan

Inovasi Sisal Fiber sebagai material alternatif yang ramah lingkungan untuk interior pesawat terbang dari lima orang alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menarik perhatian Boeing Indonesia. Pada Selasa (19/12), M. Soultan Aliefiansyah, Revaldy Agatha Putra, Yasmine K. Siregar, Josiah Enrico S, dan Dhifan Kemal Akbar yang hadir secara daring melalui zoom, memenuhi undangan Boeing Indonesia untuk diskusi lebih lanjut.

Pada pertemuan ini, kelima alumni yang tergabung dalam tim KUTECH ENGINEERING didampingi oleh Sekretaris Departemen Teknik Mesin, Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., Guru Besar DTM FTUI, Prof. Dr. Ir. Wahyu Nirbito, MSME., dosen DTM FTUI Dr.-Ing. Ridho Irwansyah, S.T., M.T. dan Manajer Komunikasi Publik dan Administrasi Umum, Tikka Anggraeni, S.Sos., M.Si., CPR.

Turut hadir dari pihak Boeing Indonesia: Zaid Alami, Boeing Country Managing Director for Indonesia, Nell Breckenridge, Boeing Country President for Southeast Asia and Taiwan, Cynthia Lim, Chief of Staff Boeing Southeast Asia, serta seluruh Karyawan PT Boeing Indonesia.

Kunjungan ini dilakukan untuk memenuhi undangan dari pihak Boeing untuk memaparkan inovasi yang tim KUTECH ENGINEERING kembangkan, yaitu material untuk pesawat terbang yang berkelanjutan.

Dalam kunjungan ini, tim KUTECH ENGINEERING melakukan presentasi di hadapan para pimpinan dan karyawan PT Boeing Indonesia. Inovasi yang mereka kembangkan berupa material alami serat sisal atau sisal fiber yang digunakan sebagai material alternatif untuk menggantikan penggunaan karbon dan kaca pada bagian interior pesawat yang lebih ramah lingkungan.

“Umumnya, material yang digunakan dalam interior pesawat itu tidak berkelanjutan. Contohnya kain sintetis pada kursi, aluminium pada lantai, komposit pada bagian atas, serta plastik pada bagian dinding. Produk-produk ini membutuhkan energi yang tinggi dalam pembuatannya dan sifat materialnya menjadi penghalang untuk didaur ulang. Karena itu, kami berusaha mengembangkan teknologi yang terbarukan, dan sisal fiber memiliki potensi untuk digunakan sebagai material dalam industri pesawat terbang dan otomotif. Bahan alam ini memiliki potensi sebagai penguat untuk komposit polimer,” ujar Josiah mengawali presentasinya.

Serat sisal merupakan serat alami yang berasal dari daun tanaman sisal yang secara ilmiah dikenal dengan nama Agave sisalana. Tanaman sisal berasal dari Semenanjung Yucatan di Meksiko namun kini dibudidayakan di berbagai belahan dunia, termasuk Afrika, Brazil, dan Cina. Serat ini sangat potensial dengan keunggulan serat yang kuat, tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui, dan ramah lingkungan.

“Dibandingkan dengan serat alami lainnya dan serat sintetis pada umumnya, serat Sisal dikenal karena daya tahan dan kekuatannya. Serat ini sangat cocok untuk interior pesawat karena memiliki beberapa karakteristik lain seperti tahan panas, serbaguna, dan tahan aus,” ujar Dhifan.

Anggota tim lainnya pun memastikan bahwa material ini juga telah memenuhi aturan standar dalam penggunaan material untuk pesawat terbang. Adapun aturan yang mereka penuhi yaitu 14 CFR Part 25.853, yaitu ketentuan spesifikasi material untuk interior serta AC 20-107B untuk struktur pesawat komposit.

Presentasi yang disampaikan oleh tim Kutech Engineering mendapatkan sambutan yang antusias dari tim Boeing Indonesia. “Inovasi yang disampaikan sangat luar biasa. Saya berharap apa yang sudah dikembangkan oleh para alumni FTUI ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat dimanfaatkan oleh dunia penerbangan untuk turut mengurangi jejak karbon industri penerbangan kedepannya.”

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada Boeing Indonesia atas dukungan dan perhatian mereka terhadap inovasi yang dikembangkan oleh tim KUTECH ENGINEERING. Kami berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara FTUI dan Boeing Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan inovasi, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global.”

Selain sesi presentasi, Zaid Alami juga mengajak hadirin untuk melakukan tur di kantor PT Boeing Indonesia. Dia menjelaskan berbagai fitur yang ada dalam kantornya, bagaimana kantor tersebut hadir dengan tema pesawat terbang dan memasukkan unsur-unsur lokal sebagai bagian dari desainnya. Pertemuan ini juga diapresiasi sebagai langkah positif dalam mendorong kolaborasi lebih lanjut antara FTUI dan industri penerbangan.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X