Pada Kamis, (28/12/23) lalu, Research Center for Biomedical Engineering Fakultas Teknik Universitas Indonesia (RCBE FTUI) menyelenggarakan Seminar Series dengan tema “3D Cell Culture and Stem Cell for Cardiovascular Research”, dengan pembicara Bramasta Nugraha, Senior Scientist in Stem Cell Biology Kidney Organoids for Cell Therapy at Novo Nordisk. Seminar series ini bertempat di Smart Meeting Room Makara 04, Gedung Dekanat FTUI. Seminar ini juga diikuti oleh para peserta dari lingkungan dosen DTE FTUI, para akademisi, dan mahasiswa.
Bramasta Nugraha menyampaikan dalam pemaparan materinya, “Cell Culture adalah istilah yang dikembangkan oleh ahli patologi Amerika, Montrose Thomas Burrows. Teknik ini disebut juga mikropropagasi. Dalam praktiknya, istilah “Culture Cell” kini mengacu pada kultur sel yang berasal dari eukariota multiseluler, khususnya sel hewan, berbeda dengan jenis kultur lain yang juga menumbuhkan sel, seperti kultur jaringan tanaman, kultur jamur, dan kultur mikrobiologi. Sejarah perkembangan dan metode kultur sel berkaitan erat dengan kultur jaringan dan kultur organ.”
Berkaitan dengan hal tersebut, Culture Cell pada praktiknya dapat dikultur dengan relatif mudah, namun metode kultur sel induk yang paling umum menggunakan teknik 2D menggunakan plastik. Akan tetapi, cara ini tidak mewakili relung sel induk dalam tubuh. Oleh karena itu, dalam penelitiannya ini, Bramasta meneliti metode lain melalui 3D Culture Cell. Metode ini merekapitulasi interaksi sel-ke-sel dan sel-ke-matriks in vivo dengan lebih efektif. Tujuan dari metode ini adalah untuk menyatukan penelitian terbaru mengenai kultur 3D dari berbagai sel induk untuk meningkatkan pemahaman dasar sel induk dan teknik kultur, dan juga menyoroti persiapan sel induk untuk kemungkinan aplikasi terapeutik terbaru yang bisa diaplikasikan dalam penelitian Cardiovascular.
Mengenai seminar ini hadir pula Ketua Program Studi Teknik Biomedik, Dr. Basari, S.T., M.T., beliau menyampaikan, “Dewasa ini, penelitian mengenai mikropropagasi menjadi penelitian yang dapat terus dikembanagkan dalam upaya meningkatknya praktik Culture Cell yang relatif mudah dan efektif. Semoga pemaparan materi yang disampaikan dapat dipahami dan diimplementasikan agar memberikan kebermanfaatan.”
Ditemui di kesempatan terpisah, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menuturkan, “Seminar series gagasan RCBE ini menjadi dukungan untuk memunculkan semangat para periset baru dalam meneliti berbagai penelitian yang menyangkut dunia medis. Tentunya metode 3D Culture Cell ini harus bisa berdampak unggul dan berkelanjutan.”
***
Kantor Komunikasi Publik dan Administrasi Umum
Fakultas Teknik Universitas Indonesia