id
id

Doktor FTUI Tetliti Preparasi Membran Datar untuk Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Tahu dan Penyisian Gas NOx untuk mengurangi Emisi Gas Polusi Udara

Irfan Purnawan, mahasiswa program Doktor dari Departemen Teknik Kimia FTUI mengembangkan penelitian mengenai pengolahan limbah cair industri tahu dengan memanfaatkan penggunaan membran datar berbasis Polivinilidena fluorida (PVFD) dan penyisihan NOx untuk limbah Gas. Penelitian ini dituangkan dalam disertasinya yang berjudul ”Preparasi Membran Berbasis Polivinilidena Fluorida dengan Aditif Polivinilpirolidona untuk Pengolahan Limbah Cair dan Tanpa Aditif untuk Penyisihan Gas NOx” dan dipresentasikan pada sidang terbuka Promosi Doktor yang dilaksanakan Jumat (05/01/2024) di Makara 04 Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI.

Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun 2021, 2022 hingga pertengahan 2023 berturut-turut adalah sebesar 272.682, 275.773 dan 278.696 ribu jiwa. Peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi telah menyebabkan peningkatan permintaan akan produk pangan, salah satu diantaranya adalah tahu. Sekitar dua setengah juta ton kedelai per tahun digunakan oleh industri tahu di Indonesia untuk memproduksi tahu. Akibatnya, setiap industri melepaskan lebih dari satu juta ton limbah padat dan 20 juta m3 limbah cair setiap tahun. Sebagian besar industri tahu dikategorikan sebagai industri rumah tangga hingga skala kecil, limbahnya sering tidak diolah dengan baik dan dibuang secara bebas ke perairan sekitarnya, sehingga merusak lingkungan dan kehidupan perairan

”Pertambahan jumlah penduduk juga meningkatkan kegiatan domestik dan perumahan, pembakaran biomassa dan limbah padat domestik, mobilitas/pergerakan masyarakat yang ditunjang oleh sektor transportasi dan meningkatnya jumlah industri. Faktor tersebut secara signifikan memberikan dampak lingkungan yang negatif dengan menambah emisi polusi gas ke udara, salah satunya adalah NOx yang umumnya dilepaskan dari turunan minyak bumi, terutama dalam pemanfaatannya dalam pembangkit listrik dan manufaktur industri. NOx membahayakan tubuh manusia dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius, seperti kabut fotokimia, pemanasan global, hujan asam, penipisan ozon, dan infeksi pernafasan dan lain-lain yang membahayakan kehidupan dan menimbulkan ancaman bagi lingkungan,” kata Irfan dalam paparannya.

Selanjutnya, Irfan yang juga menjabat Dekan Fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja membran datar berbasis PVDF dengan penambahan PVP sebagai aditif dan menguji pengaruhnya terhadap perubahan karakteristik membran dan hasil filtrasi untuk pengolahan limbah cari pada industri tahu dan juga menguji kinerja berbagai senyawa absorben pada penyisihan gas NOx menggunakan modul membran serat berongga berbasis PVDF.

”Dari penelitan ini dapat disimpulkan bahwa Pengaruh penambahan massa PVP pada komposisi larutan cetak membran berbasis PVDF dapat memperbesar ukuran dan distribusi pori, memperkecil ketebalan pada struktur morfologi membran, dan membuat membran lebih bersifat hidrofilik, sehingga meningkatkan porositas membran dan nilai fluks dari air dan limbah cair industri tahu. Sifat hidrofilik ini pula yang membuat membran lebih cenderung menahan air lebih banyak di atas permukaan yang berdampak pada rejeksi terhadap TSS, TDS dan kekeruhan semakin berkurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja membran meningkat dengan penambahan PVP sebagai aditif pada membran berbasis PVDF,” jelas Irfan.

Untuk penyisihan gas NOx, dapat disimpulkan bahwa Penggunaan oksidator yang lebih kuat (H2O2) dan peningkatan konsentrasi larutan absorben meningkatkan keefektifan penyisihan dan koefisien perpindahan massa, nilai fluks perpindahan massa yang konstan, serta menyebabkan penurunan nilai pada NOx loading. Ketiga senyawa absorben, H2O2-HNO3, NaClO2-NaOH, dan NaClO3-NaOH, memberikan efisiensi penghilangan NOx yang tinggi (di atas 90%), yang menunjukkan bahwa semua absorben yang diterapkan dalam penelitian ini sangat potensial untuk digunakan untuk penyisihan NOx dengan metode basah.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyoroti urgensi penelitian Irfan Purnawan terkait pengolahan limbah cair industri tahu. Beliau menyatakan, “Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengatasi dampak lingkungan dari pertumbuhan industri tahu yang cepat, terutama dalam penyisihan NOx. Inovasi menggunakan membran berbasis PVDF menunjukkan potensi besar untuk menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi masalah limbah industri.”

Disertasi penelitian mengenai preparasi membran untuk pengolahan limbah ini berhasil mengantarkan Irfan Purnawan meraih gelar doktor di bidang Ilmu Teknik Kimia dengan predikat sangat memuaskan, dan IPK 3.85. Irfan tercatat sebagai lulusan doktor ke-68 Departemen Teknik Kimia dan doktor ke-527 Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sidang Promosi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. dengan promotor Prof. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc., Ph.D. dan ko-promotor Dr. Eva Fathul Karamah, S.T., M.T. Sementara tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Setijo Bismo, DEA.; Prof. Dr. Ir. Nelson Saksono, M.T.; Dr. Ir. Yuliusman, M.Eng.; dan Dr. Ir. Meri Suhartni, M.Si.

***

Kantor Komunikasi Publik dan Administrasi Umum
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X