Menjaga stabilitas penyimpanan bahan bakar di dalam tangki menjadi tantangan terbesar dalam penerapan biodiesel pada mesin kelautan. Hal ini mendorong Jajang Amir Hidayat, mahasiswa program Doktor dari Departemen Teknik Mesin FTUI mengembangkan penelitian mengenai penerapan sistem filtrasi bahan bakar B30 menggunakan cemic membrane filter. Penelitian ini dituangkan dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Cross Flow System Filtrasi Bahan Bakar Biodiesel Kelapa Sawit B30 pada Kondisi Kapal Laut Menggunakan Ceramic Membrane Filter”.
Disertasi ini dipresentasikan pada sidang terbuka Promosi Doktor yang dilaksanakan Kamis (11/01) di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI. Dalam disertasi Jajang Amir Hidayat mengungkapkan, “Penyimpanan yang tidak tepat dapat menurunkan kualitas biodiesel, dan karena rentan terhadap oksidasi, biodiesel lebih rentan terhadap degradasi selama penyimpanan jangka Panjang. Sehingga mengakibatkan filter pada bahan bakar mudah tersumbat dan terjadinnya korosi tangki. Disisi lain, jika terjadi blocking pada filter akan mengakibatkan masukan bahan bakar ke mesin berkurang sehingga menyebabkan mesin mati”.
Untuk mengatasi dampak yang lebih besar dari campuran biodiesel pada filter bahan bakar, Jajang melakukan penelitian untuk mengatasi atau mengurangi kontaminan-kontaminan saat proses transesterifikasi/proses awal pada biodiesel murni (B100). Dimana menggunakan ceramic membrane filter dengan system filtrasi metode cross flow, dilakukan pengujian langsung di tangki kapal selama 30 hari.
”Dengan dilakukannya penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan nilai viskositas dan densitas seiring dengan peningkatan rasio namun masih memenuhi standar ASTM D7467. Selain itu hasil pengujian pembentukan sedimen setelah masa penyimpanan 30 hari, B30 menunjukan kepadatan yang sebanding dengan kondisi awal, dengan selisih kurang dari 0,1%, namun viskositasnnya menunjukan peningkatan sebesar 1,2%. Jumlah sendimen yang terbentuk konsisten hingga hari ke-19, namun meningkat secara logaritmik pada harik ke-20 hingga hari ke-30,” papar Jajang.
Sedangkan penggunaan ceramic membrane filter berpengaruh terhadap cleanliness, FTB, kandungan air, pertumbuhan mikrobiologi. Penggunaan filter ini dapat menurunkan nilai cleanliness terutama pada ukuran pori 0,1 mikro dari kode ISO 21/19/15 menjadi 15/14/13 untuk ukuran 4 mikron, 6 mikron dan 14 mikon. Selain itu, nilai FBT menurun sekitar 86% setelah menggunakan filter. Dengan demikian penggunaan ceramic membrane filter selain untuk memurnikan biodiesel dari gliserin, juga dapat meningkatkan kualitas campuran bahan bakar biodiesel B30 sperti menurunkan nilai FTB, menurunkan cleanliness, menurunkan kandungan air dan menurunkan pertumbuhan mikrobiologi.
“Pengembangan cross flow system menggunakan ceramic membrane filter ini di harapkan dapat meningkatkan kualitas biodiesel, sehingga membantu pemeliharaan tangki penyimpanan bahan bakar dan mesin kapal. Dan kedepannya diharapkan dapat digunakan di kapal-kapal Indonesia maupun mancanegara,” ujar Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU terkait penelitian ini.
Jajang Amir Hidayat meraih gelar doktor dengan IPK 4 dan predikat Cumlaude pada sidang promosi doktor ini. Ia merupakan Doktor ke-104 yang lulus dari Departemen Teknik Mesin dan Doktor ke-533 di FTUI. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dengan Promotor Prof. Ir. Yulianto Sulistyo Nugroho, M.Sc., Ph.D., dan Ko-Promotor, Ahmad Syihan Auzani, S.T., M.T., Ph.D., Tim Penguji terdiri dari: Prof. Dr. Ir. R. Danardono A.S., DEA., PE., Dr. Hari Setiapraja, S.T., M.Eng., Prof. Dr. Ir. Adi Surjosatyo, M.Eng., Dr. -Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., Dr. Eng. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia