Tanaman Tembakau adalah salah satu jenis komoditas yang paling banyak tersebar di dunia. Saat ini, terdapat sekitar 2 juta hektar areal tanam tembakau yang tersebar di seluruh dunia. Berbagai studi telah melaporkan bahwa dalam tanaman tembakau terkandung lebih dari 4000 senyawa kimia. Sedikitnya 200 bahan kimia dalam tembakau memiliki efek toksik, termasuk nikotin. Namum terlepas dari efek bahayanya, ternyata nikotin dalam dosis terukur dapat digunakan sebagai produk obat-obatan dan juga sebagai biopestisida pada tanaman.
Metode ekstraksi panas refluks etanol telah banyak digunakan dalam ekstraksi bahan alam, namun belum ditemukan dalam literatur untuk ekstraksi tembakau dengan target kandungan nikotin. Oleh karena itu, observasi menggunakan bahan baku tembakau perlu dilakukan terhadap metode refluks ini. Ujicoba sebagai biopestisida ke lahan uji juga dilakukan sebagai salah satu tujuan dari penelitian ini. Tanaman uji yang digunakan adalah tanaman kopi. Pemilihan tanaman kopi pada penelitian adalah didasarkan karena kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang cukup tinggi di Indonesia. Selain itu juga tanaman kopi termasuk tanaman yang rentan akan hama penyakit sehingga perlu diterapkan aplikasi biopestisida menggunakan ekstrak hasil ethanolic heat reflux extraction (EHRE) tembakau.
Dr. R. Ahmad Fauzantoro berhasil mempertahankan disertasinya di bidang Ilmu Teknik Kimia yang berjudul “Peningkatan Kadar Nikotin Dengan Ekstraksi Panas Refluks Etanol Pada Nikotiana Tabacum Var. Viriginia dan Studi Kelayakan Aplikasinya Untuk Produksi Biopestisida Skala Komersial” pada sidang promosi doktor yang dilaksanakan di Ruang Chevron FTUI pada Kamis (26/4/2018).
Ketua Sidang: Prof. Dr. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc.
Promotor : Prof. Dr.-Ing. Misri Gozan, M.Tech., IPM.
Ko-Promotor 1 : Dr. rer. nat. Ir. Yuswan Muharam, MT.
Ko-Promotor 2 : Dr.-Ing. Muhammad Abdul Kholiq, M.Sc.
Dewan Penguji :
Dr. Dianursanti, ST., MT.
Dr. Tania Surya Utami, ST., MT.
Dr. rer. nat. Anis Herliyanti Mahsunah, M.Sc.
Dr. Mahdi Juni, M.Si.
(HumasFT)