id
id

Doktor FTUI Kembangkan Inovasi Ekstraksi Solanesol pada Daun Tembakau untuk Kesehatan

Pemanfaatan Tembakau selama ini banyak di gunakan dalam industri rokok yang telah banyak memberikan banyak keuntungan ekonomis bagi pemerintah Indonesia. Namun disisi lain besarnya industri rokok menciptakan masalah kesehatan dan juga meninggalkan limbah tembakau yang merugikan bagi lingkungan dengan jumlah besar.

Edwin Rizki Safitra, mahasiswa program doktor Teknik Kimia FTUI, dalam penelitiannya melakukan pengembangan senyawa solanesol pada tembakau untuk pemanfaatan dalam bidang Kesehatan. Gagasan tersebut tertuang pada disertasinya yang dibuat sebagai syarat promosi doktor dengan judul “Pengembangan Metode Ekstraksi Bertahap untuk Perolehan Solanesol dari Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum L.)”. Promosi doktor Edwin Rizki Safitra dilakukan pada 22 Mei 2024 di Ruang Smart Meeting Room, Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Solanesol merupakan alkohol terpena alifatik yang terdiri dari Sembilan unit isoprene. Diantara golongan Solenaceae, tembakau memiliki kandungan solenasol tertinggi. Terdapat beberapa ikatan rangkap tidak terkonjugasi dalam structural solanesol yang menyediakan molekul dengan kemampuan penyerapan radikal bebas. Selain itu, solenasol diketahui memiliki aktivasi sebagai antioxidant, anti-inflammatory, neuroprotective, antimicrobial, serta senyawa antara dalam sintetis koenzim Q10 dan vitamin K2, yang berguna dalam pengobatan penyakit jantung hingga kanker.

Karena alasan tersebut permintaan solanesol meningkat dari 4000 ton pada tahun 2000an menjadi 66.000 ton pada tahun 2022. Solanesol dapat diperoleh menggunakan teknik biosintesis, namun proses Panjang dan rumit membuat tenik ini jarang digunakan dalam skala besar. Sampai saat ini metode ekstraksi menjadi metode yang paling banyak dipakai dalam memperoleh solanesol dari bahan alam.

“Dalam Penelitian ini mengekstaksi solanesol yang terkandung dalam daun tembakau dilakukan secara bertahap, menggunakan metode ekstaksi berbantuan gelombang mikro (MAE) dan dilanjutkan menggunakan ekstraksi berbantuan gelombang ultrasonic (UAE). Keunggulan dalam menggunakan metode ini, adalah proses ekstraksi yang memerlukan waktu hanya 1,67 menit, terdiri dari 1,5 menit MAE dan 0,17 menit UAE, dibandingkan dengan metode ekstrasi konvensional yang membutuhkan waktu hingga 1 jam,” ujar Edwin Rizki Safitra.

Selain berhasil mengesktrak solanesol dari daun tembakau dengan waktu yang singkat, penelitian ini juga berhasil menghasilkan Yield optimum sebesar 2,05% (b/b), dengan pelarut heksana dan 1,49% (b/b) debgab pelarut PE. Pada konsisi yang sama didapat yield nikotin masing-masing sebesar 1,94% (b/b) dan 0,75% (b/b). kemurnian solanesol sebesar 88,7% cukup menjadikan solanesol yang dihasilkan mudah untuk diterima pasar. Penelitian ini diharapkan menjadi upaya mengubah fungsi tembakau menjadi produk yang lebih bernilai tinggi dan aman bagi kesehatan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dalam kesempatan lain menyampaikan, “Penelitian ini merupakan terobosan yang signifikan dalam upaya memaksimalkan potensi daun tembakau, yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Melalui penelitian ini, daun tembakau dapat diolah menjadi senyawa solanesol yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Saya mengapresiasi kerja keras Edwin Rizki Safitra dalam mengembangkan metode ekstraksi bertahap yang inovatif dan efisien ini. Saya yakin penelitian ini akan memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan industri kesehatan di Indonesia.”

Edwin Rizki Safitra meraih gelar doktor dengan predikat Cumlaude yang diadakan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Edwin Rizki Safitra tercatat sebagai lulusan doktor ke-71 Departemen Teknik Kimia dan, doktor ke-544 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., dengan Promotor Prof. Dr. -Ing Misri Gozan, M. Tech. IPU., dan Ko-Promotor, Prof. Dr. nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T., dengan Tim Penguji terdiri dari Prof. Dr. M. Faizal, DEA Dipl Expert., Prof. Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D., Prof. Yuni K. Krisnandi S.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. apt. Mahdi Jufri, M.Si., Dr. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X