Agus Paul Setiawan Kaban mempresentasikan penelitiannya ini di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada 6 Agustus 2024 lalu. Melalui disertasi yang berjudul Utilisasi Uap Cair Limbah Sekam Padi Sebagai Inhibitor Ramah Lingkungan dalam Suasana Asam HCl 1M dan NH4Cl 7,5% ini, Agus berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude, IPK 4. Dia merupakan Doktor ke-73 di Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan ke-566 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Agus melakukan tiga penelitian untuk membuktikan apakah inhibitor sekam padi dapat digunakan untuk melindungi logam dari korosi yang diakibatkan oleh HCl 1M dan NH4Cl 7,5% pada tahun pertama dan kedua.
Industri perminyakan dan gas merupakan salah satu industri yang menjadi penopang sumber pendapatan dan tumuhnya ekonomi sebuah negara. Industri tersebut berperan penting dalam menyediakan sumber energi untuk meningkatkan produktivitas manusia terutama dalam transportasi, penyediaan energi dan ketahanan negara.
”Permasalahan yang menjadi isu utama di industri migas adalah fenomena korosi baik yang disebabkan oleh suasana asam maupun karena terbentuknya plak NH4Cl pada beberapa jenis peralatan yang ada di lapanagan. Sebagai contoh pada proses amine treatment material pada heat exchanger akan terkorosi baik pada suhu tinggi maupun rendah,” jelas Agus.
Penelitian dan penggunaan inhibitor korosi telah masif digunakan untuk mengatasi permasalah korosi baik yang disebabkan oleh asam maupun ammonium klorida. Berbagai jenis inhibitor dengan variasi jenis senyawa yang berasal dari bahan alami telah dikembangkan secara cepat sebagai kandidat yang menjanjikan untk menggantikan inhibitor tradisional berbasis kromat. Hal ini terkait dengan isu toksik inhibitor.
Penggunaan inhibitor dari bahan alami sangat masif dan mencapai puncaknya pada tahun 2021. Dari kajian literatur, data-data terkait performa inhibitor alami yang berasal dari uap cair sekam padi sangat jarang ditemukan terutama yang digunakan untuk melindungi baja karbon sedang AISI C1018 yang diuji untuk melindungi logam dari korosi dalam suasa asam klorida dan ammonium klorida.
Agus menyampaikan bahwa ia melakukan tiga penelitian untuk membuktikan apakah inhibitor sekam padi dapat digunakan untuk melindungi logam dari korosi yang diakibatkan oleh HCl 1M dan NH4Cl 7,5% pada tahun pertama dan kedua. Sedangkan di tahun terakhir dilakukan riset terkait dengan pemodelan inhibisi berdasarkan mekanisme adsorpsi inhibitor yang memverifikasi hasil eksperimen dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN). Dalam hal ini penelitian ini dititikberatkan pada eksplorasi data-data uji korosi, surface modification, identifikasi gugus fungsi, dan perhitungan termodinamikanya.
”Dari hasil penelitian, inhibitor sekam padi menunjukkan unjuk kerjanya dalam lingkungan HCl 1M dan NH4Cl 7,5%. Dari hasil analisis permukaan, terjadi penghalusan permukaan pada kupon AISI C1018 yang diinhibisi baik dalam lingkungan HCl 1M dan NH4Cl. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya presentasi atom oksigen dan besi sedangkan presentasi berat ion klorida turun. Kenaikan sudut kontak dari 38,94o menjadi 104,21o dapat menjadi bukti kenaikan sifat hidrofobik inhibitor sekam padi dan mengurangi kecenderungan air untuk berinteraksi dengan logam AISI C1018. Dan, dari hasil termodinamika, terlihat jelas bahwa inhibitor sekam padi teradsorpsi baik secara physiosorption dan/atau chemisorption di mana molekul yang memiliki gugus hidroksil, resonansi (C=C), dan memiliki atom nitrogen cenderung akan terikat secara kimia (chemisorption).”
Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Penelitian ini merupakan terobosan penting dalam pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah korosi pada logam. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan inovasi dalam bidang material, tetapi juga potensi besar yang dimiliki oleh limbah pertanian seperti sekam padi untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Kami sangat bangga atas pencapaian ini, yang mencerminkan komitmen Fakultas Teknik Universitas Indonesia dalam mendorong penelitian yang berdampak nyata bagi industri dan lingkungan.”
Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., dengan Promotor, Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi Mudaryoto, DEA., dan Ko-Promotor, Prof. Dr. Ir. Rini Riastuti, M.Sc. Tim Penguji terdiri dari Dr. Deni Ferdian, S.T., M.Sc., Azizah Intan Pangesty, S.Si., M.Eng., D.Eng., Dr. Ahmad Zakiyuddin, S.T., M.Eng., Dr. Ir. Yunita Sadeli, M.Sc., dan Dr. Ayende, S.T., M.K.K.K.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia