Kesempatan emas datang kepada para talenta muda CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang berhasil meraih tempat dalam pelatihan Cybersecurity internasional melalui SMT Program Indonesia. Salah satu siswa CCIT, Abdur Rashid Firdaus, berhasil lolos seleksi ketat dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan di Korea Selatan.
Program Security Manpower Training (SMT) Indonesia ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mendalam tentang keamanan siber kepada talenta muda Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk mengunjungi Korea Selatan. SMT Program diselenggarakan atas kerja sama Ministry of Science and ICT, Korea Information Security Industry Association (KISIA), dan Network Security Hacking Company (NSHC Inc.), serta didukung oleh INKOR untuk memperkuat daya saing global Indonesia di bidang keamanan siber.
Pada tahun 2024, program ini berhasil menarik 187 pendaftar dari seluruh Indonesia, di mana 50 peserta lolos untuk mengikuti pelatihan daring. Dari 50 peserta yang mengikuti pelatihan daring, 10 peserta terpilih untuk berangkat ke Korea Selatan guna mengikuti pelatihan lanjutan. Di antara 50 peserta daring, 5 siswa dari CCIT FTUI berhasil lolos tahap pelatihan online, dan Abdur Rashid Firdaus menjadi satu-satunya siswa CCIT yang berhasil melanjutkan pelatihan ke Korea Selatan.
Berikut adalah nama-nama peserta dari CCIT FTUI yang berhasil mengikuti pelatihan daring Cybersecurity di tahun 2024:
- Abdur Rashid Firdaus – TI CS 2023
- Glenn Januarta – TI CS 2023
- Alvian Novadiansyah – TI ISA 2021
- Fajar Triady Putra – TI ISA 2020
- Pandu Tri Praptomo – TI ISA 2022
Selain peserta dari CCIT FTUI, terdapat juga peserta dari Universitas Indonesia (UI) lainnya yang berhasil mengikuti pelatihan daring dan pelatihan on site ke Korea. Berikut adalah nama-nama mereka:
Peserta dari Universitas Indonesia (UI) yang Mengikuti Pelatihan Online:
- Evandita Wiratama Putra – Computer Engineering
- Hanif Nur Ilham Sanjaya – Computer Engineering
- Micheline Wijaya Limbergh – Computer Science
Peserta dari Universitas Indonesia (UI) yang Mengikuti Pelatihan Onsite ke Korea:
- Evandita Wiratama Putra – Computer Engineering
Program pelatihan SMT Program Indonesia menawarkan berbagai manfaat yang sangat berharga bagi para pesertanya. Pertama, peserta mendapatkan bimbingan langsung dari tutor berpengalaman yang berasal dari perusahaan-perusahaan ternama di Korea Selatan. Selain itu, seluruh pelatihan ini disediakan secara gratis, dengan durasi total pelatihan selama 30 jam, sepenuhnya didanai oleh pemerintah Korea Selatan. Bagi peserta terpilih, seperti Abdur Rashid Firdaus, mereka akan mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti pelatihan lanjutan di Korea Selatan, memberikan pengalaman praktis langsung di negara tersebut. Para peserta juga akan memperoleh e-sertifikat yang diakui secara internasional dari pemerintah Korea, yang menjadi bukti kualifikasi mereka di bidang keamanan siber.
Selain itu, program ini memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam yang bisa langsung diterapkan di berbagai bidang industri terkait keamanan siber. Peluang karir juga terbuka lebar, karena peserta memiliki kesempatan lebih besar untuk bekerja di industri keamanan siber, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan. Tak hanya mendapatkan pelatihan teknis, para peserta juga akan memperoleh pengalaman pertukaran budaya dengan kesempatan untuk menjelajahi Korea Selatan, sehingga tidak hanya meningkatkan kemampuan profesional tetapi juga memperluas wawasan lintas budaya.
Program SMT Indonesia yang diikuti oleh Abdur Rashid Firdaus dan Evandita Wiratama Putra terdiri dari beberapa tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran yang berlangsung sejak 12 Juni hingga 28 Juli 2024, hingga sesi wawancara dan evaluasi pada awal Agustus. Setelah pengumuman peserta terpilih pada 9 Agustus 2024, para peserta yang lolos kemudian mengikuti sesi pelatihan intensif mulai 12 Agustus 2024.
Pelatihan ini mencakup berbagai sesi praktis dan teori mendalam seputar keamanan siber, yang dipandu langsung oleh para ahli dari perusahaan-perusahaan ternama di Korea Selatan. Tak hanya itu, para peserta juga mendapatkan wawasan terkait inovasi terbaru di bidang keamanan siber, serta kesempatan untuk bekerja di perusahaan keamanan siber di Korea Selatan.
Adapun keberangkatan ke Korea Selatan bagi peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan lanjutan dijadwalkan pada bulan November 2024. Pada saat itu, Abdur Rashid Firdaus dan Evandita Wiratama Putra bersama delapan peserta lainnya dari seluruh Indonesia akan berangkat untuk mengikuti rangkaian pelatihan langsung di Korea. Ini tentunya akan menjadi kesempatan berharga untuk tidak hanya memperdalam pengetahuan teknis di bidang keamanan siber, tetapi juga mendapatkan pengalaman lintas budaya dengan menjelajahi ekosistem teknologi Korea.
Dengan berhasilnya Abdur Rashid Firdaus menembus pelatihan di Korea Selatan, CCIT FTUI semakin memperlihatkan kontribusinya dalam mencetak generasi unggul di bidang teknologi dan keamanan siber. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa talenta muda CCIT FTUI mampu bersaing di tingkat internasional dan berpotensi menjadi profesional handal di industri keamanan siber yang berkembang pesat.
“Partisipasi talenta muda kami dalam program pelatihan ini merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan di CCIT FTUI telah mampu bersaing di tingkat global. Kami berharap lebih banyak talenta muda yang dapat mengikuti jejak Abdur Rashid Firdaus dalam memanfaatkan kesempatan internasional ini untuk meningkatkan kompetensi di bidang keamanan siber,” ujar Direktur CEP CCIT FTUI, Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU.
Bagi talenta muda CCIT FTUI dan Universitas Indonesia yang mengikuti pelatihan ini, kesempatan tersebut tidak hanya menjadi pengalaman berharga dalam menimba ilmu, tetapi juga memperkuat kemampuan global yang akan membantu mereka di masa depan.
SMT Program Indonesia ini merupakan langkah strategis dalam membangun daya saing dan kapasitas talenta muda Indonesia di kancah internasional. Dengan semakin banyak talenta muda yang berpartisipasi, program ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak profesional keamanan siber yang kompeten di masa depan.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia