Pada (17/9) telah berlangsung The 5th Joint Coordination Committee (JCC): UI-JICA Project on Human Resources Development for Cybersecurity Professionals, di Ruang Senat, Gedung Dekanat FTUI. Acara tersebut dihadiri oleh 31 orang dari berbagai pihak, baik dari Indonesia maupun Jepang.
Rangkaian acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T., Ketua Departemen Teknik Elektro FTUI. “Kolaborasi antara UI dan JICA tidak hanya memperkuat kapabilitas keamanan siber di Indonesia, tetapi juga mendorong pertukaran pengetahuan secara global. Kemitraan ini sangat penting untuk mengikuti perkembangan teknologi yang pesat, sambil memastikan kita tetap berada di garis depan inovasi dan keamanan,” ucapnya.
Ir. Hedi Muhammad Idris M.Sc., Ph.D., Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, juga menyampaikan dalam sambutannya, “Proyek ini merupakan langkah awal dalam membangun ekosistem keamanan siber yang kuat di Indonesia. Dengan membekali para profesional kita dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, kita sedang menyiapkan fondasi bagi infrastruktur digital yang lebih aman dan tangguh di masa depan.”
Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., Plh. Dekan FTUI, mengungkapkan, “Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kami dalam membentuk tenaga ahli keamanan siber yang mampu menghadapi tantangan keamanan, baik di tingkat lokal maupun global. Penting bagi kita untuk terus memperluas upaya ini, tidak hanya untuk kepentingan Indonesia, tetapi juga untuk berkontribusi pada ketahanan digital di kawasan ASEAN.”
Pada kegiatan ini disampaikan paparan dari perwakilan Kedutaan Besar Jepang, Shimoyama Yuji, dan Dr. Ruki Harwahyu dari Departemen Teknik Elektro FTUI yang menyampaikan garis besar kegiatan idCARE.UI, termasuk perkembangan dan hasil yang telah dicapai. Dr. Ir. Muhammad Salman juga berbagi tentang kemajuan dan pencapaian proyek JICA yang mencakup kolaborasi dengan Universitas Keio dan berbagai aktivitas di Indonesia.
Diskusi berlanjut dengan penekanan pada pentingnya keberlanjutan finansial idCARE serta peluang kolaborasi dengan negara-negara ASEAN dalam menyediakan pelatihan yang berkualitas, di mana Ketua CSIRT.ID dan idNSA, Rudi Lumanto menyarankan agar mahasiswa dari universitas lain diberikan kesempatan untuk mendapatkan sertifikat dari UI, sehingga dapat meningkatkan visibilitas program.
Ide Hiroyuki, Penasihat Utama JICA, memaparkan rencana penyelesaian proyek ini, dengan fokus pada memastikan kelangsungan proyek secara mandiri di masa depan. Di sesi diskusi, para peserta dari berbagai latar belakang berbagi pandangan mengenai masa depan pendidikan keamanan siber dan potensi kerjasama baru yang bisa dijajaki.
Prof. Dr.-Ing. Kalamullah Ramli, yang menegaskan perlunya mempersiapkan sumber daya manusia profesional dalam bidang keamanan siber untuk mendukung inisiatif pemerintahan digital. “Dengan semakin berkembangnya lanskap digital, sangat penting untuk memiliki profesional yang terlatih dengan baik guna menjaga batas-batas keamanan siber kita. Kemitraan berkelanjutan dengan JICA memastikan bahwa kita mampu menghasilkan talenta yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di bidang ini.”
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen UI dan JICA dalam membangun tenaga ahli keamanan siber yang tangguh untuk Indonesia, serta memastikan keberlanjutan proyek ini di masa depan.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia