id
id

Workshop of Urban Planning 2024 Episode 4 Menyoroti Peran AI dan Big Data dalam Menciptakan Kota Berkelanjutan

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan big data kini menjadi elemen penting dalam perencanaan kota yang semakin kompleks. Dengan kemampuan untuk menganalisis data yang sangat besar dan bervariasi, AI memberikan peluang bagi perencana kota untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat. Model seperti DRAM/EMPAL, UrbanSim, dan MEPLAN membantu dalam memproyeksikan pertumbuhan penduduk, perubahan tata guna lahan, hingga kebutuhan infrastruktur masa depan.

Program Magister Interdisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) FTUI menyelenggarakan episode ke-4 Workshop of Urban Planning 2024 yang bertajuk “Artificial Intelligence (AI) and Planning” pada Kamis (26/9) di ruang X.604 gedung i-CELL. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Workshop of Urban Planning 2024 yang berlangsung dari 5–29 September 2024. “AI dan big data memiliki potensi besar dalam merancang solusi cerdas untuk menghadapi tantangan perkotaan yang semakin kompleks. Kami berharap para peserta, terutama generasi muda perencana kota, dapat semakin siap memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan kota yang lebih berkelanjutan,” ujar Dr.-Ing. Ova Candra Dewi, Ketua Program Studi Magister Interdisiplin, Perencanaan Wilayah dan Kota dalam sambutannya.

Dalam sesi ini, Dr. (cand). Firman Afrianto, S.T., M.T., IAP, Pj. Ketua Umum IAP Jawa Timur, menjadi pembicara utama dan memandu diskusi tentang peran transformatif AI dalam membentuk perencanaan kota masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Para peserta, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, diajak untuk memahami transformasi AI dalam menciptakan kota-kota masa depan yang lebih efisien dan tangguh.

“AI tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga dapat mengambil alih beberapa aspek pengambilan keputusan, memungkinkan simulasi masa depan yang lebih realistis dan membantu merencanakan kota yang lebih efisien, tangguh, dan berkelanjutan. Meski demikian, peran manusia tetap penting, terutama dalam memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis dan adil,” jelas Firman Afrianto dalam pembahasannya. Tantangan terkait privasi dan bias algoritma juga menjadi fokus diskusi dalam sesi ini.

Dalam diskusi tersebut, Firman Afrianto juga menekankan pentingnya memahami etika dalam penerapan AI. Meskipun AI menawarkan solusi yang lebih cepat dan akurat, penggunaan teknologi ini juga dihadapkan pada tantangan seperti potensi bias dalam algoritma yang dapat memicu diskriminasi, serta kekhawatiran tentang privasi warga yang mungkin terganggu oleh pengumpulan data yang berlebihan. Oleh karena itu, integrasi AI dalam perencanaan kota harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap mengutamakan transparansi, keadilan, dan akuntabilitas.

Selain itu, workshop ini juga membahas peran manusia yang tetap krusial dalam proses perencanaan, meskipun AI mulai mengambil alih beberapa tugas. AI bertujuan untuk mendukung perencana kota dalam menciptakan strategi yang lebih baik dan responsif, bukan menggantikan sepenuhnya peran manusia.

“AI dan big data memiliki potensi besar untuk membangun kota-kota yang lebih cerdas dan mampu menghadapi tantangan global. Workshop of Urban Planning 2024 ini menjadi langkah awal yang penting bagi generasi baru perencana kota dalam memahami dan mengaplikasikan teknologi ini untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, Dekan FTUI.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang AI, para perencana kota diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk merencanakan kota yang lebih responsif terhadap perubahan, serta lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Sesi ini menandai pentingnya peran AI dalam mewujudkan kota yang cerdas, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X