id
id

Jachrizal Sumabrata Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UI Dalam Bidang Ilmu Manajemen Transportasi Jalan 

Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, mengukuhkan Prof. Ir. R. Jachrizal Sumabrata, M.Sc. (Eng), Ph.D. sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Transportasi Jalan Fakultas Teknik (FT) UI, pada Rabu (6/11), di Balai Sidang UI Kampus Depok. Ia dikukuhkan setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Manajemen Jalan untuk Masa Depan: Mewujudkan Konektivitas, Keselamatan, dan Keberlanjutan”.

Prof. Jachrizal menyampaikan dalam pidato pengukuhannya bahwa manajemen jalan berkelanjutan yang mengutamakan konektivitas, keselamatan, dan kelestarian lingkungan perlu diterapkan karena jalan bukan hanya sarana transportasi, melainkan juga tulang punggung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi dan material ramah lingkungan, serta berfokus pada transisi menuju infrastruktur hijau dan kendaraan listrik, Indonesia akan mampu menciptakan jaringan jalan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Untuk itu, melalui penelitiannya, Prof. Jachrizal merekomendasikan tiga strategi manajemen jalan sebagai bagian dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi yang bertujuan untuk memastikan infrastruktur jalan berfungsi secara optimal. Ketiga strategi tersebut adalah inovasi infrastruktur berupa desain fisik (pavement), pengelolaan berdasarkan regulasi, serta kepastian keselamatan dan kelayakan fungsi.

Perkerasan jalan (pavement) adalah aspek kritis dalam manajemen jalan. Manajemen jalan yang baik akan memperhatikan kondisi perkerasan secara berkala untuk mencegah kerusakan jalan. Penelitian Prof. Jachrizal menemukan bahwa pemanfaatan aspal buton sebagai material jalan terbukti mampu mengurangi ketergantungan pada aspal minyak. Penggunaan nano crumb rubber meningkatkan daya tahan aspal, memberikan perlindungan deformasi rutting, dan memperpanjang umur perkerasan. Solusi ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan untuk mendukung infrastruktur yang lebih ramah lingkungan dan tangguh.

Selain infrastruktur, keselamatan jalan merupakan tujuan utama dalam manajemen jalan. Hal ini karena Indonesia memiliki rasio kecelakaan 57,84 per 100.000 penduduk berdasarkan data dalam buku Potret Keselamatan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia 2023. Sebanyak 12 provinsi memiliki rasio kecelakaan di atas rata-rata nasional, sehingga perlu penanganan lebih intensif. Untuk itu, manajemen keselamatan jalan harus memastikan desain dan pemeliharaan jalan yang baik, serta menyediakan fasilitas bagi semua pengguna, termasuk pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Tak kalah penting, Prof. Jachrizal menilai evaluasi kelaikan fungsi jalan perlu diperhatikan dalam manajemen jalan. Jalan harus menjadi prasarana transportasi yang aman, nyaman, dan lancar. Pemeliharaan rutin dan audit secara berkala dapat memastikan jalan dalam kondisi baik. Dengan implementasi teknologi modern dalam pemantauan dan pemeliharaan jalan, efisiensi dan efektivitas evaluasi kelaikan fungsi jalan dapat ditingkatkan.

Selain itu, manajemen jalan perlu memfasilitasi transisi dari sistem kendaraan konvensional (CVs) ke sistem yang sepenuhnya otomatis dan terhubung (CAVs). Kendaraan listrik menawarkan solusi untuk polusi dan efisiensi transportasi, namun infrastruktur jalan harus mendukung pengisian daya dari sumber energi terbarukan. Dalam hal ini, diperlukan kebijakan yang mampu mengakomodasikebutuhan teknologi, seperti radar dan lidar untuk operasional kendaraan otonom. Sinergi antara kesiapan infrastruktur dan teknologi diharapkan dapat mendorong sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.

“Kita perlu mengingat bahwa jalan bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga ruang publik yang memiliki peran multifungsi. Jalan berfungsi sebagai jalur pergerakan sekaligus ruang ekonomi, sosial, dan budaya. Karena itu, penting bagi kita untuk mendesain jalan sebagai ruang publik yang inklusif. Melalui pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan keseimbangan antara kepentingan publik, meningkatkan kualitas interaksi sosial, serta menjadikan jalan sebagai ruang yang ramah bagi semua kalangan,” ujar Prof. Jachrizal.

Ia menambahkan bahwa untuk mencapai manajemen jalan berkelanjutan yang efektif, penilaian jalan lestari sangatlah penting. Hal ini mencakup evaluasi dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari jalan yang ada. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan yang diperlukan dapat dilakukan agar jalan yang dikelola tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Pengukuhan Prof. Jachrizal Sumabrata sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen Transportasi Jalan di FTUI menjadi momen yang penting untuk menegaskan komitmen kita dalam membangun infrastruktur jalan yang berkelanjutan, aman, dan inklusif. Jalan bukan hanya sekadar sarana transportasi, tetapi juga ruang publik yang memiliki peran sosial, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat. Dengan menerapkan inovasi teknologi, material ramah lingkungan, dan strategi manajemen jalan yang berfokus pada keberlanjutan, kita dapat mewujudkan jaringan transportasi yang tidak hanya efisien tetapi juga mendukung konektivitas dan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua pihak.”

Penelitian Prof. Jachrizal terkait manajemen jalan menggambarkan ketertarikannya pada bidang transportasi. Selain riset tersebut, ia juga melakukan penelitian lainnya, seperti Effect of High Recycled Aggregate Content in Hot Mix Asphalt on Volumetric and Skid Resistance Characteristics yang terbit di jurnal Civil Engineering and Architecture tahun 2024; Factorial Experimental Analysis of Buton Natural Asphalt with Crumb Rubber in Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) terbit di jurnal dan tahun yang sama; serta Improvement of Buton Rock Asphalt Performance by Adding Nano-Crumb Rubber and Waste Engine Oil terbit di jurnal International Journal of Pavement Research and Technology tahun 2023.

Sebelum dikukuhkan sebagai guru besar, Prof. Jachrizal menamatkan pendidikan S1 Teknik Sipil FTUI (1987); S2 Science, Transport, Institute for Transport Studies (ITS) Leeds University (1994); dan S3 Philosophy, Planning, University of Melbourne (2004). Ia pernah menjabat sebagai Direktur Centre for Sustainable Infrastructure Development UI tahun 2015–2018, Kepala Departemen Teknik Sipil FTUI tahun 2018–2022, dan Kepala Laboratorium Transportasi Departemen Teknik Sipil FTUI tahun 2022 hingga sekarang.

Acara pengukuhan guru besar Prof. Jachrizal turut dihadiri oleh beberapa tamu undangan, di antaranya Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Persero Tbk., Mohamad Agus Setiawan, S.T., M.T., IPU; Penata Kelola Jalan dan Jembatan ahli Utama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dr. Ir. Herry Trisaputra Zuna, S.E., M.T.; dan Juru Bicara Densus 88 Anti Teror POLRI, Kombes Pol. Aswin Azhar Siregar, S.I.K., M.Si., M.Sc.Eng., Ph.D.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X