Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali meluluskan satu mahasiswa program Doktor dari bidang teknik sipil. Ida Narulita, berhasil meraih gelar Doktor Teknik setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka yang diselenggarakan pada 3 Juli 2025 di Gedung Dekanat FTUI. Ia lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,92. Ida tercatat sebagai Doktor ke-80 dari Departemen Teknik Sipil dan Doktor ke-611 yang dihasilkan oleh FTUI.
Dalam disertasinya yang berjudul “Strategi Adaptif Berbasis Iklim, Tutupan Lahan, dan Pertumbuhan Penduduk untuk Ketahanan Air di Pulau Kecil (Studi Kasus: Pulau Bintan)”, Ida Narulita menyoroti tantangan besar yang dihadapi pulau-pulau kecil seperti Bintan akibat perubahan iklim global. Pulau ini rentan terhadap kelangkaan air karena gangguan pola curah hujan dan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem.
Penelitian ini memanfaatkan data curah hujan CHIRPS dan proyeksi iklim CORDEX-SEA, dikombinasikan dengan pemodelan hidrologi untuk memprediksi perubahan curah hujan serta menilai keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan tren penurunan curah hujan baik secara tahunan maupun musiman, yang semakin diperburuk oleh pengaruh El Niño dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.
“Berdasarkan skenario Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2038, suplai air berpotensi menurun hingga 74%, dengan defisit air mencapai 68–81% pada kondisi ekstrem. Oleh karena itu, strategi adaptif menjadi sangat krusial dalam upaya mitigasi dan perencanaan jangka panjang,” jelas Ida Narulita.
“Disertasi Ida Narulita memberikan kontribusi penting dalam pengembangan strategi adaptif berbasis sains untuk menghadapi krisis air di pulau-pulau kecil. Temuan ini relevan dan aplikatif, serta sejalan dengan misi FTUI dalam menghasilkan solusi nyata atas tantangan perubahan iklim yang dihadapi bangsa. Kami bangga atas dedikasinya yang turut memperkuat peran FTUI dalam bidang keteknikan yang berkelanjutan dan berdampak luas,” kata Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., Wakil Dekan FTUI.
Melalui pendekatan multikriteria, studi ini merekomendasikan wilayah Gunung Kijang dan Toapaya sebagai lokasi prioritas pengembangan tampungan air. Rekomendasi ini diharapkan dapat mendukung upaya ketahanan air yang terintegrasi dengan pertumbuhan wilayah dan dinamika lingkungan.
Sidang terbuka promosi doktor ini dipimpin oleh Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc. Tim promotor terdiri dari Prof. Widjojo A. Prakoso, Ph.D., GEng. (Promotor), Prof. Dr.-Ing. Dwita Sutjiningsih, Dipl. H.E (Ko-Promotor 1), dan Dr. rer. nat. Eko Kusratmoko, M.S. (Ko-Promotor 2). Turut hadir sebagai penguji: Ayomi Dita Rarasati, S.T., M.T., Ph.D., Kepala Departemen Teknik Sipil FTUI, Prof. Dr. Ir. Djoko M. Hartono, S.E., M.Eng., Dr. Nyoman Suwartha, S.T., M.T., M.Agr., Prof. Dr. Gadis Sri Haryani, DEA., dan Hidayat Pawitan, Ph.D. Engineering.
Keberhasilan Ida Narulita tidak hanya memperkuat komitmen FTUI dalam mengembangkan riset strategis untuk ketahanan lingkungan dan sumber daya air, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan Indonesia yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia