Pada Kamis, (24/2) lalu, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menerima kunjungan dari Fakultas Teknik Militer (FTM) Universitas Pertahanan RI (UNHAN). Pertemuan ini dihadiri oleh Mayor Jenderal TNI Dr. Gregorius Henu Basworo, S.I.P., M.Si. (Dekan FTM), Kolonel Sus Dr. Ir. Rudy A.G. Gultom, M.Sc., C.E.H., CIQaR (Wakil Dekan FTM), perwakilan empat program studi FTM Universitas Pertahanan, yakni Prodi Informatika, Prodi Teknik Elektro, Prodi Teknik Mesin, dan Prodi Teknik Sipil serta staf Tata Usaha FTM.
Rombongan dari UNHAN diterima oleh Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.T., IPU, Ketua Departemen Teknik Elektro, Dr.Eng. Arief Udhiarto, S.T.,M.T., Ketua Departemen Teknik Mesin, Dr. Agus S. Pamitran, S.T., M.Eng., Ketua Departemen Teknik Sipil, Ayomi Dita Rarasati, ST., MT. Turut hadir beberapa dosen dari ketiga departemen tersebut.
“Pada kesempatan ini, seperti tiga minggu lalu saat bertemu Rektor UNHAN beserta jajarannya, kami telah menyampaikan bahwa FTUI siap untuk bekerja sama membantu UNHAN. Sebelumnya, kita telah bekerja sama dengan UNHAN dalam bentuk desain kurikulum untuk tiga prodi yang ada di FTM. Langkah selanjutnya, kita arahkan ke sharing facility untuk laboratorium, baik laboratorium dasar maupun laboratorium yang terkait dengan keteknikan. Bahkan bisa saja, mahasiswa UNHAN pada mata kuliah tertentu mengikuti perkuliahan yang ada di FTUI,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.T., IPU.
Dekan FTM UNHAN, Mayor Jenderal TNI Dr. Gregorius Henu Basworo, S.I.P., M.Si. menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin antara FTM UNHAN dan FTUI, “Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kesediaan Dekan dan Wakil Dekan FTUI beserta jajarannya untuk menindaklanjuti MoU yang sudah berjalan dua tahun. Tentunya, kami masih perlu banyak belajar mengingat FTM baru menginjak tiga tahun. Kami berharap kerja sama ini berlanjut ke depannya.”
Pertemuan antara FTM UNHAN dan FTUI difokuskan pada dua pokok pembahasan utama. Pertama, membahas mengenai pelaksanaan praktikum mahasiswa UNHAN yang akan menggunakan laboratorium di FTUI. Hal ini mencakup permintaan empat prodi FTM yang akan melakukan praktikum. Kedua, mengenai informasi akreditasi yang telah dicapai oleh FTUI, tentunya ini diperlukan mengingat salah satu tujuan FTM UNHAN adalah menjadikan FTM UNHAN sebagai World Class Defense University di tahun 2024.
“Empat prodi FTM UNHAN memerlukan laboratorium untuk kegiatan belajar mengajar. Namun sampai saat ini laboratorium masih dalam proses pembangunan. Dua tahun lalu, Prof. Nandy mengenalkan i-CELL FTUI (Integrated Creative Engineering Learning Lab). Saya merasa konsep laboratorium ini bagus sekali, sehingga FTM juga akan membangun lab serupa,” kata Kolonel Sus Dr. Ir. Rudy A.G. Gultom, M.Sc., C.E.H., CIQaR.
Selanjutnya, pertemuan dibagi sesuai dengan bidangnya, yakni Teknik Elektro dan Teknik Informatika FTM UNHAN bersama Teknik Elektro FTUI, Teknik Mesin FTM UNHAN bersama Teknik Mesin FTUI, dan Teknik Sipil FTM UNHAN bersama Teknik Sipil FTUI. Fokus grup ini mempermudah diskusi sesuai dengan departemen yang bersangkutan mengenai kebutuhan kerja sama laboratorium.
Hasil diskusi dari Teknik Elektro dan Teknik Informatika FTM UNHAN bersama Teknik Elektro FTUI berupa praktikum menyesuaikan target pembelajaran RPS, jabatan kepala lab masing-masing untuk teknik elektro dan teknik informatika, dan rencana praktikum untuk dua semester. Diskusi Teknik Sipil FTM UNHAN bersama Teknik Sipil FTUI, terkait penghitungan kembali jumlah mahasiswa yang akan mengikuti praktikum karena pembatasan jumlah mahasiswa saat pandemi, perubahan rencana praktikum dari Maret dan September menjadi maksimal Juni, kedepannya akan ada diskusi khusus terkait pelaksanaan yang akan langsung dengan masing-masing kepala lab. Sementara itu, pembicaraan antara Teknik Mesin FTM UNHAN dan Teknik Mesin FTUI menghasilkan rancangan tiga jenis praktikum, yaitu proses produksi, metodologi dan pengukuran, dan material teknik. Jika nanti ada praktikum tambahan akan didiskusikan lebih lanjut untuk disesuaikan silabusnya.
Persiapan akreditasi secara garis besar akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pelatihan staff dalam penyusunan borang, pendampingan penyusunan borang, dan review borang yang telah disusun sebelum diajukan ke lembaga akreditasi.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia