enid
enid

Bapak Kendaraan Listrik Asia Berikan Kuliah Umum Tentang Perjalanan Baru Revolusi Energi dan Otomotif

Departemen Teknik Elektr Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE FTUI) mengadakan kuliah umum dengan mengundang Prof. C.C. Chan sebagai pembicara. Acara dilaksanakan di Auditorium Lantai 4 Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ) pada Senin (28/4). Prof. C.C. Chan hadir atas kerja sama antara Periklindo dan DTE FTUI dan menyampaikan materi berjudul Perjalanan Baru Revolusi Energi dan Otomotif. 

“Hari ini, kami merasa terhormat untuk menjadi tuan rumah bagi seorang akademisi visioner, Prof. C.C. Chan, yang dikenal sebagai “Bapak Kendaraan Listrik Asia.” Dedikasinya dalam teknologi energi dan otomotif telah menginspirasi banyak orang dan membentuk masa depan transportasi berkelanjutan,” sambut Ketua Departemen Teknik Elektro, Prof. Dr.Eng. Arief Udhiarto, S.T., M.T., IPU., mengawali acara. 

Menurut Prof. Arief, yang juga merupakan Ketua Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI), tema hari ini tidak hanya tepat waktu, tetapi juga sangat penting. Saat Indonesia dan dunia menghadapi tantangan keberlanjutan energi dan perubahan iklim, diskusi ini memiliki arti penting bagi akademisi, industri, dan pembuatan kebijakan. Wawasan Prof. C.C. Chan tidak diragukan lagi akan menerangi jalur untuk inovasi dan kerja sama. 

Wakil Ketua Penelitian dan Pengembangan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Bapak Prabowo Kartoleksono, juga turut memberikan sambutan. “Kita harus mempersiapkan mahasiswa dan peneliti kita tidak hanya untuk mengikuti, tetapi juga untuk memimpin inovasi, teknologi baru, dan seterusnya. Inovasi harus berakar pada relevansi, kompetitif secara global tetapi juga berdampak secara lokal,” ujar Prabowo. 

Prabowo juga menambahkan bahwa Periklindo siap dan terbuka untuk berkolaborasi dengan Universitas Indonesia. Menurutnya, industri dan akademisi perlu berjuang untuk bekerja sama menjadi agen perubahan bagi industri ekonomi Indonesia. Hal ini untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi baru, tetapi juga pencipta dan pemimpin dalam inovasi.” 

Dalam kesempatan ini pula, Prof. Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng., memperkenalkan Research Center for Advanced Vehicle atau RCAVe. Prof. Feri menjelaskan RCAVe menawarkan pendekatan kolektif multi-disiplin untuk memahami dampak elektrifikasi terhadap masa depan kendaraan dan mobilitas. Area penelitian yang dilakukan antara lain electric vehicles research area, charging infrastructure, battery recycle, autonomous vehicles, analysis of the economic and business model innovation of future automobility. 

Memasuki acara inti, Dr. Faiz Husnayain, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., sebagai moderator, memperkenalkan Prof. C.C. Chan. Memegang gelar BSc, MSc, PhD. HonDSc, dan HonDTech, Prof. C.C. Chan juga juga merupakan Honorary Professor dan Mantan Kepala Department of Electrical and Electronic Engineering di University of Hongkong. Beliau juga merupakan pendiri International Academicians Science and Technology Innvoation Centre dan pendiri dari World Electric Vehicle Association. Di usia 88 tahun ini, beliau masih tetap aktif mengajar di University of Hongkong. 

Mengawali pembahasan, Prof. C.C. Chan menjelaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan sebuah inovasi, perlu memenuhi beberapa elemen, yaitu keunikan, optimalisasi, dan terobosan yang subversif dan disruptif. Prof. C.C. Chan mendorong para akademisi untuk terus bertanya, karena sains bukanlah jawaban akhir, melainkan sebuah pola pikir untuk mengajukan pertanyaan yang lebih baik. 

Memasuki pembahasan inti terkait revousi energi, Prof. C.C. Chan menjelaskan terkait tantangan utama beserta solusinya. Tantangan yang hadir di antaranya keberlanjutan, keterjangkauan, dan keandalan. Menurut Prof. C.C. Chan, solusi untuk ketiga hal tersebut adalah karbonisasi rendah, kecerdasan, dan elektrifikasi dan energi hidrogen. 

Prof. C.C. Chan juga membahas tentang revolusi otomotif. Menurutnya, terdapat 2 tahapan revolusi, yang pertama adalah elektrifikasi, dan yang kedua adalah kecerdasan dan keterhubungan dengan internet. Dalam revolusi otomotif ini, terdapat sebuah visi, yaitu dari kendaraan cerdas yang terhubung hingga transportasi cerdas, kota cerdas, dan masyarakat cerdas. Dasar teoritis dan praktis dari teori pengembangannya diusulkan oleh Prof. C.C. Chan: Integrasi 4 Jaringan & 4 Aliran, di mana melalui integrasi empat jaringan (jaringan energi, jaringan informasi, jaringan transportasi, jaringan humaniora) dan empat aliran (aliran energi, aliran informasi, aliran material, aliran nilai), inisiatif proaktif manusia dapat dikombinasikan dengan revolusi energi, revolusi informasi, dan revolusi transportasi (mobilitas). 

Prof. C.C. Chan mengakhiri pembahasan dengan kalimat penutup. “Pada abad terakhir, fokus kita adalah pada kemajuan dunia fisik. Pada awal abad ini, kita fokus pada pengembangan dunia maya dan kebangkitan digitalisasi. Namun, kita harus melanjutkan pemikiran disruptif kita, mengintegrasikan dunia fisik, dunia maya, dan dunia manusia secara mendalam, mengubah data secara efektif menjadi informasi, pengetahuan, kecerdasan, dan memecahkan masalah yang kompleks. Di dunia nyata, teknologi saja tidak dapat memecahkan masalah yang kompleks dan menghadapi tantangan baru. Dunia manusia, dunia fisik, dan dunia maya harus terintegrasi secara mendalam.. 

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., turut menyampaikan sambutannya terhadap kuliah umum ini. “Acara ini melambangkan komitmen kami untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi. Ini adalah kesempatan untuk mengambil pelajaran dari puluhan tahun kerja perintis, menjembatani sistem energi tradisional dengan teknologi cerdas mutakhir. Bersama-sama, kami bertujuan untuk mempersiapkan generasi masa depan untuk mendorong perubahan, menegakkan nilai-nilai berkelanjutan, dan merangkul ide-ide revolusioner,” ujar Prof. Kemas. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X