id
id

Mahasiswa Program Doktor FTUI Kembangkan Model Baru TV White Space untuk Percepatan Layanan Broadband Indonesia

Mahasiswa Program Doktor (S3) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Lessy Sutiyono Aji mengembangkan sebuah model baru untuk pemanfaatan spektrum frekuensi yang tidak digunakan oleh pemiliknya untuk penyediaan layanan broadband pada daerah-daerah rural atau pedesaan. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama 2,5 tahun tersebut disampaikan dalam Sidang Disertasinya yang dilakukan pada Selasa (11/12) di kampus FTUI Depok dan berhasil mengantarkannya meraih Gelar Doktor di bidang Telekomunikasi. Metode ini diharapkan dapat menambah luas layanan internet hingga pelosok desa di Indonesia.

Dalam disertasi berjudul “Pengembangan Metode Prohibited, Strict, Moderate, and Loose Untuk Meningkatkan Ketersediaan Kanal White-Space”, Lessy menjelaskan metode pemanfaatan spektrum frekuensi kosong selama ini  disebut dengan Teknologi TV White Space. Disebut white space karena pada suatu daerah terdapat suatu potensi kanal kosong yang sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan lainnya seperti akses internet. Dalam disertasinya, Lessy mengembangkan metode ProhibitedStrictModerateand Loose (PSML) untuk memodelkan sistem white space sehingga dapat membuka peluang ketersediaan kanal white space yang lebih tinggi dibandingkan dengan model lain yang telah ada.  Model PSML yang diusulkan ini lebih tepat dimanfaatkan pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dimana alokasi penempatan pemancar TV tidak seketat di negara-negara maju.

Permasalahan utama lambatnya penetrasi layanan pitalebar pada daerah pedesaan adalah karena tingginya biaya investasi awal. Terlebih lagi, tingkat populasi penduduk pada daerah pedesaan tidak setinggi pada daerah perkotaan sehingga pendapatan yang diterima oleh penyedia layanan belum dapat menutup biaya investasi awal. Implementasi Tenologi TV White Space, berpotensi mempercepat penetrasi layanan pitalebar terutama pada daerah-daerah pedesaan yang kurang menarik minat penyedia layanan untuk berinvestasi. Karena TV white spacememanfaatkan frekuensi kosong sehingga tidak dibutuhkan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang tinggi. Keunggulan TV white space yang lain adalah konsumsi daya pancar yang rendah serta dapat menjangkau area layanan hingga 20 Km untuk satu pemancar.

Dengan sharing frekuensi kosong ini akan membuka peluang bisnis yang lebih luas dan dapat menghemat biaya investasi dan operasional. Begitu juga dengan TV white space, adalah suatu keniscayaan munculnya isu tersebut di dalam negeri. Hanya masalah waktu kapan itu akan terjadi dan sebagai regulator bagaimana kita menyikapi sebelum hal tersebut terjadi.

Lessy mempertahankan disertasinya dihadapan sidang akademik terbuka dipimpin oleh Dekan FTUI Dr. Hendri DS Budiono, M.Eng:, dengan promotor studi doktoral : Prof Dadang Gunawan, ko-promotor: Gunawan Wibisono, Ph.D, dan dewan penguji yang terdiri dari : Prof. Dr. Eko Tjipto Rahardjo, Dr. Denny Setiawan, Dr. Muhamad Asvial, Dr. M. Suryanegara, dan Dr. Basari. Sidang tersebut juga akan dihadiri oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika dan Direktur Pengembangan Pitalebar.

X