id
id

FTUI Laksanakan Kuliah Luring moda Bauran & Hibrid

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) telah melaksanakan perkuliahan luring dengan menerapkan gabungan antara sistem bauran (blended) dan hibrid untuk perkuliahan semester ganjil 2021/2022. Perkuliahan hibrid ini dilaksanakan selama lima pekan, 8 November – 10 Desember 2021. Sistem bauran yang dimaksud yaitu menyelenggarakan beberapa sesi kuliah secara luring dan beberapa sesi kuliah sisanya dilaksanakan secara daring. Pada saat pelaksanaan kuliah luring, hanya sebagian mahasiswa yang hadir di kelas, sebagian mahasiswa lainnya mengikuti kuliah secara daring bersamaan dengan kuliah luring di kelas atau dikenal dengan moda hibrid.

Pandemi Covid 19 yang melanda dunia dan Indonesia telah memaksa dunia pendidikan untuk mengubah proses pendidikan dari luring ke daring. Setelah perkuliahan daring berjalan selama hampir 2 tahun terakhir. Saat ini, situasi pandemi mulai terkendali dan terukur. Kondisi normal baru membuat institusi pendidikan kembali bersiap melaksanan kegiatan belajar mengajar secara luring, dimulai dengan masa transisi dari kuliah daring menjadi kuliah bauran antara daring dan luring.

“Untuk memastikan kelancaran perkuliahan luring dan hibrid tersebut, kami telah lebih dahulu melaksanakan uji coba pada sepuluh mata kuliah yang dilaksanakan pada semester genap 2020/2021 yang lalu untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PK3) untuk memastikan keamanan dan kenyamanan semua pihak terkait,” ungkap Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri D. S. Budiono, M.Eng.

Persiapan sarana dan prasarana pada uji coba tersebut dilakukan dengan menyiapkan fasilitas kelas pintar (smart classroom) yang memudahkan interaksi dosen dan mahasiswa bersamaan secara daring dan luring, pengaturan tempat duduk dengan jarak minimal 1,5 meter, jumlah mahasiswa yang dibatasi 30% kapasitas kelas, pengecek suhu otomatis di setiap pintu masuk gedung perkuliahan, pengaturan jarak di sarana ibadah fakultas, dan penyediaan sarana cuci tangan di beberapa titik.

“Selain itu, kami juga mensyaratkan dosen dan tenaga kependidikan yang terlibat pada perkuliahan telah menjalani program vaksin secara lengkap, berusia dibawah 45 tahun. Kami juga terus menekankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama uji coba perkuliahan berlangsung,” terang Wakil Dekan bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FTUI, Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng.

Perkuliahan hibrid FTUI diselenggarakan terbatas untuk beberapa mata kuliah pilihan dan hanya untuk angkatan 2020 dan 2021. Mahasiswa yang bersedia mengikuti perkuliahan luring diwajibkan mendaftarkan diri melalui form pendaftaran yang disiapkan oleh fakultas, telah mendapatkan vaksinasi lengkap, memperoleh ijin orang tua, membawa peralatan makan dan ibadah secara mandiri, dan tetap mematuhi protokol kesehatan selama berada di area kampus FTUI.

“Kuliah hibrid dilaksanakan dengan melibatkan lima departemen dan sembilan program studi FTUI. Selama lima pekan pelaksanaan, 785 mahasiswa berpartisipasi dalam 41 kelas untuk 23 mata kuliah yang dibuka. Berdasarkan hasil evaluasi, perkuliahan hibrid berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Kami mendapatkan cukup banyak masukan dari mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah, terutama terkait penambahan fasilitas kelas pintar untuk semua kelas yang ada di FTUI agar dapat membuka lebih banyak kelas untuk perkuliahan hibrid,” tutup Dr. Eng. Arief Udhiarto, ST., MT., Manajer Pendidikan dan Kepala PAF.

X