id
id

Lewat Pendekatan Bioinformatika, Dosen FTUI Teliti Alternatif Obat Covid-19

Hingga kini, lebih kurang 272 juta orang di dunia terjangkit Covid-19, dimana sekitar 5,33 juta jiwa meninggal atau di bawah 2% dari kasus positif. Berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah untuk mengendalikan pandemi ini, mulai dari pengetatan protokol kesehatan, program vaksinasi, dan penelitian terkait obat alternatif untuk menyembuhkan Covid-19, yang disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2.

Tim peneliti FTUI yang dimotori oleh Dr.Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng., Habiburrahman Zulfikri, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T., saat ini melakukan penelitian terkait obat-obatan alternatif Covid-19 dengan menggunakan pendekatan bioinformatika. Indonesia memiliki potensi dari berbagai bahan herbal yang zat aktifnya telah diprediksi mampu menghambat aktivitas virus Covid. Salah satu studi kasus riset yang telah dilaksanakan di FTUI adalah penelitian propolis asli Indonesia yang telah dilakukan mulai dari identifikasi senyawa alam hingga screening senyawa propolis melalui pendekatan bioinformatika.

“Dengan menggunakan pendekatan bioinformatika, kita dapat melakukan screening terhadap berbagai macam zat yang terkandung dalam bahan-bahan herbal. Screening dilakukan dengan memfokuskan pada target surface protein dari Covid-19. Kami dapati bahwa pendekatan molecular docking dan molecular dynamic merupakan dua pendekatan yang pas untuk mengeksplorasi kemungkinan pola interaksi molekul antara reseptor dengan ligan,” kata Dr. Sahlan terkait penelitian propolisnya.

Molecular docking merupakan proses simulasi untuk memprediksi apakah dan bagaimana suatu protein dapat berinteraksi dengan suatu molekul (ligan). Sementara molecular dynamic adalah metode simulasi yang menganalisis perpindahan fisik dari suatu molekul. Dalam kaitannya dengan eksplorasi senyawa berkhasiat untuk Covid-19, ligan merupakan kandidat senyawa yang dapat dipakai untuk melihat interaksinya dengan salah satu target protein pada virus Covid-19. Sementara reseptor adalah bagian protein dari virus Covid-19 yang memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dengan kandidat senyawa (ligan).

“Melalui penelitian ini, kami menemukan beberapa senyawa yang terindikasi memiliki potensi berinteraksi dengan virus Covid-19. Meskipun pendekatan memiliki potensi dalam pengembangan obat alternatif, akan tetapi belum banyak ahli yang mendalaminya. Hal ini yang menginspirasi tim FTUI untuk melaksanakan pelatihan dengan tema “Bioprospek Zat Alam untuk Covid-19 Melalui Pendekatan In-Silico.” Pelatihan ini kami selenggarakan untuk memperkenalkan dan mendorong pengembangan riset obat alternatif Covid-19 melalui kedua pendekatan bioinformatika diatas,” ujar Dr. Habiburrahman.

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021, dihadiri oleh 84 peserta secara daring dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian dari dalam dan luar negeri. Dengan moderator Dr. Kenny Lischer, tim FTUI menyampaikan dua materi presentasi, yakni “Bioprospek Zat Alam Indonesia untuk Covid-19 Melalui Pendekatan Bioinformatic” disampaikan oleh Dr.Eng. Muhamad Sahlan, dan Habiburrahman Zulfikri, Ph.D. menyampaikan materi berjudul “The Role of Molecular Docking and Molecular Dynamics in Drug Discovery”.

“Pelatihan ini adalah salah satu bentuk upaya meningkatkan kemampuan para peneliti Indonesia terutama terkait penelitian menggunakan pendekatan bioinformatika. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dunia penelitian Indonesia dapat mengakselerasi pengembangan senyawa potensial asal Indonesia yang berkhasiat untuk alternatif obat Covid-19,” ungkap Dr. Kenny.

Covid-19 merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala batuk kering, demam, hingga kesulitan bernafas pada penderitanya. Mudahnya penularan penyakit ini mengakibatkan sulitnya memutus rantai penyebaran Covid-19. Meskipun saat ini angka penderita di Indonesia terus menurun, munculnya varian baru Covid-19 diduga akan dapat memicu kenaikan pasien Covid-19 di Indonesia. Hingga kini, Indonesia telah mencatatkan 4.26 juta penderita Covid-19 dengan 144.000 (3.38%) orang meninggal dunia.

Penelitian dan pelatihan yang dilakukan oleh Dosen FTUI ini merupakan bentuk dukungan bagi pembangunan sektor kesehatan yang tentunya berpengaruh pada cita-cita bersama seluruh bangsa anggota PBB yang terdeklarasikan dalam 17 poin Suistanable Development Goals (sDGs). Kegiatan Dosen FTUI ini selaras dengan tujuan SDGs poin ke-3, yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Sebab, telah berupaya dalam mewujudkan target khusus dari poin ini, yaitu mendukung penelitian dan pengembangan vaksin serta obat penyakit menular dan tidak menular berpengaruh terhadap negara berkembang.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X