id
id

Mahasiswa University of Queensland Antusias Pelajari Budaya Lokal di Makara Art Center Universitas Indonesia

Jalani New Colombo Plan (NCP) yang merupakan program kerjasama antara Fakultas Teknik Universitas Indonesia – University of Queensland selama dua minggu, kegiatan kultural menjadi salah satu kegiatan utama dalam program ini. Pada Senin (06/02), 40 Mahasiswa Faculty of Engineering, Architecture, and Information Technology University of Queensland (EAIT-UQ) bertandang ke Makara Art Center (MAC) Universitas Indonesia untuk mengikuti workshop budaya lokal. Sebelum kegiatan kultural dimulai, para mahasiswa diberikan materi wawasan mengenai berbagai kesenian yang akan dipelajari dalam workshop, antara lain instrumen-instrumen gamelan, tari tradisional kontemporer, dan batik tulis.

Menurut Badrul Munir, Direktur Kemahasiswaan UI, kegiatan ini merupakan ajang memperkenalkan UI di kalangan masyarakat internasional melalui seni. “Melalui kegiatan seperti ini, para mahasiswa asing tidak sekadar mengerti kesenian Nusantara, tetapi juga dapat merasakan indahnya seni Nusantara yang pernah mereka dapatkan di UI,” ujar Munir.

Setelah dibagi ke dalam tiga kelompok, masing-masing pelatihan berjalan dengan durasi 90 menit. Pelaksanaan pelatihan tari berlangsung di bawah arahan Jufriandi Usman, pelatihan gamelan di bawah arahan Nanang Hape, dan dan pelatihan batik di bawah arahan Nurul Kartika Sari. Dalam pelatihan gamelan, beberapa instrumen gamelan yang dipelajari oleh mahasiswa adalah Kendang, Saron, Demung, Bonang, Kenong, Gong, dan Kempul. Sementara itu, pada pelatihan batik tulis, para mahasiswa membuat motif batik sederhana seperti motif kawung, motif burung, dan motif bunga. Kemudian pelatihan tari tradisional kontemporer dilakukan secara berkesinambungan oleh tiga kelompok mahasiswa dalam satu rangkaian lagu.

Jake Joshua Mobbs, salah satu mahasiswa University of Queensland menyampaikan kesannya selama mengikuti workshop budaya, “Mempelajari budaya Indonesia merupakan salah satu kegiatan yang paling menyenangkan bagi saya dalam program ini, terutama ketika saya berlatih menari. Meskipun sebenarnya saya bukan tipe yang senang atau memiliki bakat untuk menari, saya merasa keluar dari zona nyaman untuk lebih mendalami budaya Indonesia rasanya sangat menyenangkan. Terlebih ketika saya melakukannya bersama dengan teman-teman lainnya.”

“Para mahasiswa University of Queensland tentu akan lebih mudah menyelami budaya dan seni Indonesia melalui kegiatan workshop yang diadakan oleh MAC UI. Dengan begitu, kesan yang ditimbulkan dari kegiatan ini akan lebih bermakna dan dapat menjadi salah satu kenangan indah selama mengikuti rangkaian program NCP,” ujar Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., Dekan Fakultas Teknik UI.

Pada penghujung acara, seluruh mahasiswa UQ kemudian menampilkan hasil karya batik yang telah dibuat, menampilkan tari tradisional kontemporer, dan menampilkan pertunjukan instrumen gamelan. Tari tradisional kontemporer kembali ditampilkan mahasiswa pada acara penutupan program NCP di Damar Langit Resort, Cisarua, Bogor. Selain workshop di MAC, sebelumnya para mahasiswa juga telah mengikuti kegiatan kultural lainnya seperti membuat anyaman wayang dari batang singkong, menanam padi, serta membuat tembikar yang dilaksanakan di Kampung Wisata Cinangneng dan Griya Regato.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X