id
id

Pengetahuan Dasar Materials Polylearning Untuk Bantu Pahami Fungsi Masker Yang Benar

Masker dan face shield merupakan kelengkapan protokol kesehatan yang penggunaannya disarankan oleh pemerintah dalam interaksi kita sehari-hari selama masa pandemi Covid-19. Meskipun penggunaannya diwajibkan di tempat umum, masih ada saja orang yang kurang memahami tata cara penggunaan masker dan face shield yang baik dan benar untuk kesehatannya.

Kita masih bisa menemukan orang yang memakai masker berbahan kain, misalnya, berulang-ulang tanpa dicuci. Padahal, penggunaan masker bukan sebatas menutup hidung dan mulut, melainkan lebih kepada aspek higienis guna mencegah masuknya virus. Oleh karena itu, karena merasa terpanggil untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid, maka 12 mahasiswa program studi (prodi) Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), melakukan edukasi terkait pengetahuan dasar material yang diberi nama Materials Polylearning.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat (pengmas) UI Mengajar. Tim mahasiswa FTUI yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 memilih Sekolah Alam School of Universe (SoU) yang berlokasi di Parung, Bogor sebagai lokasi edukasi.

Prof. Dr. Ir Akhmad Herman Yuwono M.Phil Eng, Ketua Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI dan juga penanggung jawab program pengabdian masyarakat UI Mengajar mengungkapkan, “Pengetahuan material yang dimiliki oleh para dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI sangat diperlukan oleh masyarakat. Di masa pandemi ini, setiap individu harus menjaga dirinya, keluarga dan lingkungannya, dengan menggunakan masker dan face shield. Pemahaman akan fungsi material yang digunakan akan sangat membantu dalam menerapkan penggunaan alat pelindung diri ini dengan benar.”

“Kami melihat cukup banyak warga yang menggunakan satu masker berulang kali selama berhari-hari. Tentu saja cara penggunaan masker yang salah dapat menimbulkan dampak kesehatan terhadap masyarakat. Program Materials Polylearning didesain agar dapat membantu adik-adik murid Sekolah Alam SoU, Parung agar lebih mengerti mengapa masker itu terbuat dari bahan yang spesifik. Kami berharap pada akhir program edukasi, mereka dapat menjadi agent of change dan mengedukasi lingkungan sekitar mereka terkait pentingnya penggunaan masker. Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga dari sisi dasar materialnya,” ungkap Maurice Efroza, salah seorang mahasiswa FTUI yang turut serta dalam program ini.

Program Materials Polylearning berfokus pada pemberian edukasi mengenai dasar-dasar material dalam pembuatan masker dan face shield. Dengan mengikuti program ini diharapkan para siswa dan siswi Sekolah Alam dapat memahami betul alasan dan tujuan digunakannya material-material tertentu untuk membuat masker, sehingga mereka dapat menggunakannya dengan baik dan benar. Selama periode pelaksanaan program di bulan Agustus – September 2021, 300 siswa dari tingkat SD – SMA berpartisipasi secara daring.

Yusriana dari SoU menyambut baik program pengmas UI Mengajar di sekolahnya, “Materi yang disampaikan oleh para mahasiswa FTUI kepada siswa dan siswi kami, telah terlebih dahulu disesuaikan dengan kurikulum SoU Parung. Hal ini membuat pemaparan informasi dapat dipahami secara mudah dan efektif oleh para murid maupun guru serta memperkuat aspek saintifik proses belajar-mengajar di lingkungan sekolah kami.”

Gusaimas Matahachiro Hanggoro Himawan Akbar, mahasiswa FTUI, memaparkan, “Secara teknis, program edukasi ini kami susun dan laksanakan melalui metode pembelajaran spider-web curricula di mana konsep-konsep baru terhubung secara alamiah dengan apa yang telah murid-murid Sekolah Alam pelajari di sekolah bersama guru mereka sebelumnya. Platform Zoom Meetings dan kuis berhadiah melalui media Kahoot dilakukan untuk mempemudah interaksi dengan para murid.”

Tim pengmas UI Mengajar dari FTUI berharap program ini dapat menjadi batu loncatan bagi siswa dan siswi yang mendapatkan edukasi untuk dapat berinovasi mandiri selanjutnya berkontribusi dalam pencegahan penularan Covid-19.

X