id
id

Wujudkan Transisi Energi Indonesia, Mahasiswa FTUI Juarai Society Renewable Energy ITS 2023

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia yang tidak terbatas tentunya menjadi poin penting dalam mendukung Transisi Energi. Oleh karena itu, pemanfaatan potensi ini harus digalakkan. Schneider Electric (SE) merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang mendukung transisi energi.

Saat ini SE Indonesia memiliki 2 pabrik dan 1 warehouse. Komitmen dan semangat Net Zero terus dijalankan oleh perusahaan dalam semua aspek, seperti penggunaan panel surya. Namun, ternyata salah satu pabrik SE, yaitu di Batam tidak dapat memanfaatkan panel surya. Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi SE. Selain dari tantangan tersebut, SE pun memiliki upaya untuk memecahkan masalah akses listrik di daerah 3T.

Berangkat dari permasalahan ini, tiga orang mahasiswa angkatan 2021 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) yang tergabung dalam Tim Menanginae terdiri dari Christ Ivan Hasudungan Simanjuntak, Nabil Ahmad Zaky, dan Wildan Alvin Salis dan juga dibimbing oleh Dosen DTI FTUI, yaitu Dr. Andri D. Setiawan, ST., M.Sc., dan Dr. Armand Omar Moeis, ST., M.Sc., menganalisis pokok permasalahan dari SE, yaitu adanya keterbatasan prosedur pabrik di Batam dalam memasang PLTS atap, kebutuhan energi terbarukan alternatif, dan produk yang sesuai untuk mengatasi keterbatasan pasokan listrik di daerah 3T.

Tim Menanginae menginisiasi ide dan solusi berjudul “Optimasi Pabrik dan Gudang serta Strategi Elektrifikasi di daerah 3T Indonesia”. Ivan selaku anggota dari Tim Menanginae menuturkan bahwa terdapat solusi utama yang diberikan, yaitu pembuatan PLTS di Waduk Duriangkang dan Strategi Elektrifikasi Terfokus. Dengan adanya analisis dan solusi strategis ini diharapkan dapat membantu masalah yang dihadapi oleh SE Indonesia. Solusi ini dapat menjadi dasar perusahaan untuk terus bisa menjalankan visinya dalam mengedepankan energi terbarukan dan berkontribusi lebih untuk Indonesia demi pemerataan akses energi.

Ivan pun menambahkan, “Setelah melakukan analisis, Tim menanginae mengajukan solusi pembangunan PLTS Terapung di area Waduk Duriangkang dengan spesifikasi kapasitas 2.941 kWp untuk menghasilkan 3,64 GWh per tahunnya, guna menyokong kebutuhan operasional pabrik dan gudang Schneider Batam. Dalam pelaksanaannya pun kami memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.”

Untuk menjadi alternatif kebutuhan energi terbarukan dan mengatasi pasokan listrik di daerah 3T di Indonesia, produk dari SE, yaitu Schneider Homaya menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi solusi alternatif warga demi mencapai elektrifikasi diatas 97,5% yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat setempat. Dengan solusi-solusi yang telah diberikan diharapkan Schneider dapat melakukan penetrasi ke seluruh Indonesia.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan apresiasi terbaiknya terhadap gagasan inovatif mahasiswa DTMM FTUI ini. “Inisiasi ide serta solusi yang diberikan oleh tim dari DTI FTUI ini sangat mendukung upaya kemajuan bagi transisi energi di Indonesia. Melalui optimalisasi perusahaan SE sebagai perusahaan yang mendukung transisi energi serta strategi yang diberikan SE dalam produknya untuk elektrifikasi di daerah 3T diharapkan dapat menjadi dukungan penuh dalam kemajuan pembangunan berkelanjutan.” tuturnya.

Inisiasi ide dan strategi yang diusulkan oleh Tim Menanginae ini adalah sumbangsih pemikiran bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang sudah dicanangkan berbagai negara di dunia melalui Suistanable Development Goals (SDGs), utamanya poin ke-7, dalam hal energi bersih terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.

Berkat inisiasi ide ini juga, Tim Menanginae berhasil menoreh prestasi sebagai Juara 2 Futurest Business Case Competition (FBCC) 2023, yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy Institut Teknologi Sepuluh November (SRE ITS). Kompetisi ini adalah kompetisi tahunan yang diikuti kurang lebih dari 1000 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X