Bagi sebagian orang, menyeimbangkan kuliah, prestasi, dan hobi adalah sebuah tantangan. Namun, bagi Muhammad Aqsha Aufarahim Amato Rudolph, mahasiswa Departemen Teknik Mesin (DTM), Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI), tantangan tersebut mungkin untuk ditaklukkan. Dengan manajemen waktu yang baik, Amato berhasil membuktikan bahwa kuliah, prestasi, dan hobi dapat dicapai dengan gemilang.
Salah satu kesuksesan manajemen waktu ini diperlihatkan oleh Amato melalui keberhasilannya menjadi pebalap muda berbakat di Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI). Semenjak bergabung dengan TGRI, Amato terus meningkatkan prestasinya. Baru-baru ini, ia berhasil meraih Juara di ajang Sentul Series Of Motorsport (ISSOM), sebuah kompetisi balap nasional seri 3 tahun 2023. Ia menjadi juara pertama kelas Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1200. Kemampuannya ini selanjutnya akan diadu dalam ajang Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2023.
Dalam sesi wawancara, Amato bercerita bahwa perjalanan kariernya di dunia balap dimulai saat ia duduk di bangku sekolah dasar. Kecintaannya pada dunia otomotif membawanya masuk ke dunia balap. Meski demikian, ia tidak meninggalkan kewajibannya akan pendidikan. Sejak kecil, orang tuanya mengajarkan untuk menyeimbangkan studi dan hobi. Nilai itulah yang tetap dipertahankan oleh Amato hingga saat ini, sehingga ia bisa meraih pendidikan dan prestasi gemilang.
“Saya percaya bahwa semuanya harus seimbang, termasuk pendidikan dan karier. Saya ingin jurusan kuliah yang dipilih berhubungan dengan karier sebagai seorang pebalap. Oleh karena itu, saya memilih Teknik Mesin UI sebagai pilihan utama agar saya mampu memahami ilmu-ilmu engineering sebagai pendukung karier di masa depan,” ujar Amato.
Menurutnya, perjalanan karier dan prestasinya di dunia balap tidak terlepas dari pendidikannya di kampus UI. Keberhasilan kariernya di dunia balap menjadi salah satu poin kunci ia diterima di UI karena mahasiswa angkatan 2020 ini masuk melalui jalur talent scouting. Amato menuturkan bahwa selama menjadi mahasiswa UI, ia selalu mendapat dukungan penuh dari pihak kampus untuk menjalani hobinya.
Selain memberi dukungan, ia menilai bahwa pembelajaran di UI mengajarkannya untuk berpikir secara cepat dan akurat sehingga bermanfaat baginya, baik di ranah akademis maupun kompetisi balap. Pendidikan di UI tidak hanya terfokus pada bidang akademis, tetapi juga pada pembekalan kompetensi sehingga mahasiswa mampu menghadapi tantangan di berbagai bidang.
“Ke depannya, tentu saya memiliki harapan dan cita-cita yang lebih besar. Menjadi seorang insinyur yang andal adalah salah satu langkah yang dapat mendukung karier saya di balap. Sebab, seorang pebalap akan memiliki keunggulan dan sangat terbantu ketika memahami ilmu tentang kendaraan yang digunakan,” kata Amato.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Amato. Ia menyampaikan, “Ini menjadi contoh nyata bahwa menempuh pendidikan tidak akan
menghilangkan waktu untuk menekuni hobi. Justru hobi yang ditekuni Amato ini bisa berdampingan dengan karier dan kuliahnya. Dukungan akan terus kami berikan bagi seluruh mahasiswa yang mau mengembangkan dirinya demi prestasi gemilang yang mengharumkan nama FTUI dan UI.”
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia